Wacana Kajari Tangerang Bersinergi Dengan Pemkot,TNI-Polri, Dalam Upaya Pembinaan Karakter Pelajar Bermasalah

EKSEKUTIF.com —  Kejahatan yang menonjol dan menjadi perhatian aparat, khususnya terjadi di Kota Tangerang, walau di masa pandemi covid 19.

Data yang ada, pelajar tawuran bisa sampai 54 perkara non-narkotika dengan barang bukti ada 31 senjata tajam seperti parang, samurai, dan celurit.

Hal inilah yang kemudian Kajari Tangerang bersinergi dengan Pemkot,TNI-Polri, dalam upaya pembinaan karakter pelajar bermasalah.

Ide dan wacana itulah yang kemudian dikonfirmasi para wartawan ke Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang, Erich Folanda, usai pejabat itu di acara pemusnahan barang bukti narkoba, Kamis 17/3/2022.

Bagaimana solusi tercepat, agar para pelaku kejahatan tidak mengulang kembali perbuatannya. Terhadap  perkelahian anak-anak, yang cukup mendominasi kejahatan di Kota Tangerang.

Kajari Tangerang bersinergi dengan Pemkot,TNI-Polri, dalam upaya pembinaan karakter pelajar bermasalah. “Perlu langkah bersama semua pihak dalam mengatasi persoalan tersebut,” ujar Kajari Kota Tangerang, Erich Folanda.

Menurutnya, perlu tindakan bersama dalam membina para pelajar yang bermasalah.

“Mereka ini. masih punya masa depan yang panjang. Jadi, tidak cukup dengan hanya dengan memidanakan para pelaku yang terjerat pidana maupun urusan kenakalan remaja lainnya,” demikian Erich menegaskan.

Pihak Kejari Kota Tangerang sudah berkoordinasi dengan pimpinan Polres Metro Tangerang Kota, Kodim 0506/Tangerang, dan Pemkot Tangerang.

“Kita berkoordinasi untuk bagaimana agar ada pembinaan yang efektif dalam pembentukan karakter anak yang baik, disiplin, memiliki wawasan kebangsaan, dan dapat menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada mereka,” ujarnya.

Lebih jauh, Erich memaparkan masih banyak pelajar yang mau mendengar dan belajar akan hal-hal baik.

Erich Folanda   berharap, para tokoh masyarakat, tokoh agama, maupun tokoh budaya, dan pihak terkait lainnya, ikut terlibat dan juga berperan aktif dalam mendidik atau membina para pelajar yang bermasalah hukum ini.

“Kita harus sama-sama mendidik dan membina sehingga mereka bisa menjadi disiplin dan memiliki karakter yang baik,” pungkas Erich.

Kajari dalam kesempatan itu mengemukakan banyak hal, kepada media, untuk memberi edukasi dan literasi, khususnya  mengenai generasi muda penerus bangsa.

#Beng Aryanto

BACA JUGA: majalah EKSEKUTIF edisi cetak Maret 2022, klik ini 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.