Agusrin Maryono Najamuddin Sudah Lama Berbisnis IT

Tak perlu harus kita tanggapi, semua isu atau hoax yang terjadi saat ini,” ujar Agusrin Najamudin saat dikonformasi perihal dekat pejabat atau sering main ke institusi tertentu.

“Begini ya, kita itu bekerja. Bukan main-main,” ujar pria yang baru keluar dari “pesantren” ini menegaskan.

Agusrin menegaskan, kehidupan terus berjalan dan ia harus cari makan. Setiap orang memiliki masa lalu yang beragam. Ada yang menyenangkan, namun ada pula yang memilukan.

Bertanding di Pilkada Bengkulu kemarin, bersaing kemudian tak masuk menjadi kepala daerah tak membuat Agusrin berhenti berjalan, tapi ia memandang optimis hari-harinya ke depan. Kembali ke habitatnya menjadi enterpreneur. Ia terus melangkah.

Yakinkan diri bahwa segala yang pergi akan berganti dengan hal yang lebih baik. Buang kenangan yang memilukan, dan jadikan ia sebagai pelajaran.

Mantan Gubernur Bengkulu 2005, yang dua kali periode itu kembali menjadi sebagai pengusaha.

“Sekarang ini, kita kan sudah berganti dari era industri menjadi era informasi. Dimana berbagai teknologi informasi sudah berkembang sangat cepat dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan kita,” ujar Agusrin.

Momentum ini disebut Agusrin adalah: Innovation is not an option”.

Kita perlu melahirkan inovasi secara konsisten untuk menjaga bisnis tetap berkelanjutan dan senantiasa relevan dengan perkembangan zaman.

Berbisnis IT sudah menjadi habitatnya sejak dulu di era sebelum reformasi.

Mantan pendiri majalah HealthNews yang sempat bisnis pistol peluru karet dan punya advertising agency ini, juga beradaptasi dengan keadaan dalam bidang usahanya hingga saat ini.

Memasuki tender atau menjadi rekanan pemerintah, tentu saja ia mengaku harus dekat dan berusaha dekat dengan semua kalangan.

“Karena masih banyak startup dan UKM yang perlu pelatihan untuk peningkatan kapasitas bisnis mereka, ya kami hadir mengisi kekosongan itu,” tutur Agusrin.

“Sekarang zaman sudah serba digital. Apabila tidak upgrade diri sudah pasti akan ketinggalan,” ucap pria yang aktif berbagi pengalaman bagaimana mereka mengembangkan bisnis hingga sukses.

Agusrin mengaku, kalau dirinya kerap disebut main sembari bekerja adalah ketika ia kerap bersaksi di beberapa pelatihan untuk UKM digital.

Tatkala dirinya menjadi coach pelatihan digital, tatkala harus share untuk mendongkrak semangat para pebisnis UKM kemudian beri edukasi.

“Ibarat sebilah pisau, maka tindakan yang paling efektif dan efisien untuk meningkatkan daya gunanya adalah justru mengasah sisi yang tajam dan bukan sisi punggung pisau.”

Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dimana hal tersebut akan berbeda satu sama lain. Penting bagi seseorang untuk mengetahui kelebihan apa yang ada dalam dirinya, sehingga dia memiliki percaya diri yang kuat dan menambah potensi untuk mengembangkan bakat tersebut.

Seseorang yang mengetahui dan memanfaatkan bakatnya dengan baik, maka kelak dia akan mengetahui dan dapat memilih jalur minat yang tepat untuk memanfaatkan kelebihannya.

Semakin cepat seseorang mengetahui kelebihan dan kekurangannya maka akan semakin baik. Hal ini dikarenakan individu akan semakin mudah untuk diarahkan kepada kekuatan atau bakatnya. Sesungguhnya yang perlu kita ketahui dan menjadi fokus perhatian memang justru keunggulan-keunggulan kita yang bisa diasah dan dikembangkan.

Sementara, biarlah kita hidup berdampingan dengan kelemahan-kelemahan yang ada, karena dengan berfokus pada kekuatan dan memberdayakannya secara maksimal membuat kelemahan kita tidak lagi berarti. Ibarat sebilah pisau, maka tindakan yang paling efektif dan efisien untuk meningkatkan daya gunanya adalah justru mengasah sisi yang tajam dan bukan sisi punggung pisau.

Bahwa ketika muda, kita harus kerja keras untuk menggapai impian, kemudian dilanjutkan dengan kerja cerdas.

“Bagi saya, kita harus mampu kerja ikhlas, kerja ibadah, kerja bahagia. Lakukan yang terbaik, dan serahkan semua pada Allah,” tutur kakak kandung dari Sultan Najamudin, pimpinan DPD RI ini.

 

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.