Saat ini, sektor UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional terkena hantaman besar akibat pandemi. Akibatnya, ekonomi nasional terancam kolaps karena kontribusi sektor UMKM terhadap produk domestik bruto Indonesia mencapai 60% dengan penyerapan tenaga kerja lebih dari 90%. Saat ini tercatat sekitar 47% usaha UMKM gulung tikar akibat dari pandemi Covid-19.
Dibutuhkan kolaborasi erat untuk membantu sektor UMKM agar bisa bangkit: Pemerintah mengeluarkan sejumlah stimulus, sementara sektor swasta juga turut membantu dengan berbagai program yang meringankan beban para pelaku UMKM.
Untuk memulihkan perekonomian tersebut, pemerintah mengambil keputusan untuk menerapkan berbagai kebijakan dan mengalokasikan dana besar, salah satunya menggelontorkan dana Rp123,46 triliun untuk menopang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di masa yang sulit ini.
Unilever Indonesia percaya bahwa kontribusi pihak swasta sangat dibutuhkan untuk mendorong pelaku UMKM kembali bangkit, kuat dan mandiri, tak terkecuali para pedagang warung.
Oleh karena itulah, dalam rangka memperingati Hari UMKM Nasional, Unilever Indonesia telah meluncurkan kampanye #UnileverUntukIndonesia, sebagai inisiatif Perusahaan mendorong kebangkitan 147.000 pedagang warung di berbagai wilayah Indonesia di tengah pandemi Covid-19 dengan cara melindungi kesehatan dan mendampingi perkembangan usaha mereka demi masa depan yang lebih baik.
Peluncuran kampanye #UnileverUntukIndonesia, Gotong Royong #JagaUMKMIndonesia, yang digelar secara virtual pada Selasa ( 11/08/2020 ) tersebut merupakan Kolaborasi Pemerintah, Sektor Swasta dan BUMN Untuk Dukung Kebangkitan UMKM Menuju Pemulihan Ekonomi Nasional.
Langkah tersebut pun sejalan dangan inisiatif #MariBerbagiPeran, di mana Unilever Indonesia menjalankan peranannya dalam membangkitkan semangat bangsa menuju Indonesia Maju, khususnya di bidang ekonomi, dengan bersinergi bersama Pemerintah dalam mendampingi bisnis-bisnis kecil menavigasi era adaptasi kehidupan baru.
Kampanye #UnileveruntukIndonesia yang diluncurkan dalam webinar tersebut merupakan hasil kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia (Kemenkop UKM RI), PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), dan Katadata.id.
Dalam acara Webinar tersebut Unilever telah menghadirkan 15 pembicara dari pihak pemerintah, swasta dan BUMN, dan terbagi dalam lima sesi yang diharapkan dapat mengupas dan menyuarakan pentingnya gotong royong dari seluruh elemen masyarakat untuk mendukung ekosistem kebangkitan UMKM secara lebih menyeluruh.
Hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indirawati , Menteri Koperasi UKM yang diwakili oleh Staf Khusus Menkop UKM RI Fikri Satari, Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin , serta perwakilan berbagai pihak swasta.
Beberapa materi yang dibahas dala webinar tersebut diantaranya adalah : Stimulus Pemerintah Untuk Perkuat UMKM oleh Airlangga Hartarto – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Digitalisasi UMKM: Tantangan dan Peluang, Mendorong Peran Perempuan di UMKM, Membangun UMKM Berkelanjutan dan Gotong Royong untuk #JagaUMKMIndonesia.
Pada kesempatan tersebut Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa tidak mungkin ekonomi bisa tumbuh kalau sektor kesehatan tidak bangkit. Oleh karenanya, menurut Budi, perlu adanya kerja sama untuk menghilangkan rasa takut, membangkitkan rasa aman dan kembali beraktivitas supaya perputaran roda ekonomi berjalan.
“Banyak program yang akan kita salurkan untuk membantu UMKM, seperti kredit, likuiditas, hibah, dan lain sebagainya. Tapi, UMKM tidak akan hidup kalau kita tidak belanja. Kita harus sama-sama membangun gerakan untuk membangkitkan rasa aman, untuk membuat kita tidak takut keluar, hidup normal, dan berbelanja kembali,” ujar Budi pada acara webinar bertajuk Gotong Royong #JagaUMKMIndonesia , Selasa (11/08/2020).
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk, Hemant Bakshi, mengungkapkan bahwa dalam rangka pemulihan ekonomi tersebut Unilever Indonesia memberikan dukungan nyata bagi 147.000 pedagang warung yang ada di ekosistem Unilever Indonesia agar tetap sehat selamat dan dapat tetap berjualan.
“Hal ini kami lakukan dengan cara menyumbangkan keuntungan dari transaksi dengan warung-warung tersebut selama tiga bulan ke depan, yang disampaikan dalam bentuk paket berisi produk kebersihan serta alat perlindungan diri dan tambahan modal untuk keberlangsungan usaha,” ujar Hemant
Unilever Indonesia mendonasikan produk-produk yang sangat dibutuhkan dalam kondisi pandemi COVID-19 ke 147.000 pedagang warung, berupa pelindung wajah, masker, hand sanitizer dan sabun cuci tangan Lifebuoy serta Wipol Karbol.
Selain itu tambahan modal usaha diberikan dalam bentuk e-coupon untuk digunakan melalui aplikasi Sahabat Warung, platform digital yang diluncurkan untuk memudahkan para mitra warung dalam proses pemesanan barang, proses komunikasi, serta memangkas rantai distribusi.
Dukungan Unilever terhadap UMKM tersebut sejalan dengan prgram ‘Belanja di Warung Tetangga’, yang digagas Kementerian Koperasi dan UKM bekerja sama dengan PT BGR.
“Salah satu fokus KemenkopUKM adalah memastikan para pelaku UMKM untuk bertahan dari dampak pandemi serta bisa bersaing dalam pasar dengan masuk, terintegrasi secara berkelanjutan dalam rantai pasok industri,” ujar Staf Khusus Menkop UKM RI Fikri Satari.
“Hal ini sejalan dengan dukungan Unilever Indonesia terhadap 147.000 warung sebagai mitra usahanya melalui kampanye #UnileverUntukIndonesia sebagai langkah konkret membantu UMKM yang tengah menghadapi kesulitan karena pandemi COVID-19,” tambahnya.
“Saya berharap akan semakin banyak perusahaan tergerak untuk membantu UMKM seperti yang dilakukan Unilever Indonesia,” ungkap Fikri .