TNI AL Respon Cepat Bantu Cari Korban Pesawat Sriwijaya Air

Laksamana Pertama Julius Widjodjono 

EKSEKUTIF.com — Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, TNI mendukung upaya pencarian dan pertolongan di bwah komando Basarnas dengan mengerahkan sejumlah pesawat, helikopter, dan kapal. TNI juga telah menerjunkan tim penyelam dari Kopaska.

Basarnas melakukan metode pencarian melalui udara dengan helikopter, pencarian di laut menggunakan kapal, dan pencarian di bawah permukaan laut menggunakan kapal yang memiliki alat pendeteksi bawah laut.

Dalam melakukan tugas pencarian dan pertolongan, Basarnas diukung oleh berbagai instansi terkait lainnya seperti : TNI, Polri, KPLP Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, dan instansi terkait lainnya.

KSAL Laksamana TNI Yudi Margono Merespon Cepat Situasi
Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono

 

KSAL Laksamana TNI Yudi Margono Merespon Cepat SituasiKSAL Laksamana TNI Yudi Margono Merespon Cepat Situasi

 

Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono memerintahkan Pangkoarmada I  Laksamana Muda TNI A. Rasyid K untuk mengirimkan berbagai unsur KRI dan personil untuk memaksimalkan pencairan korban jatuhnya pesawat Sriwijaya SJY-182.

KSAL membatalkan  acara Hari Dharma Samudra, yang rencananya akan berlangsung  pada 15 Januari 2021 ini di Natuna.

Kepala Staf Angkatan Laut ke-27 sejak tanggal 20 Mei 2020 ini mengarahkan armadanya  untuk membantu pencarian ke lokasi jatuhnya pesawat yang mengalami musibah.  Penyelam hingga Denjaka sudah langsung bergerak, malam 9 Januari 2020.

Alumnus Akademi Angkatan Laut angkatan ke-XXXIII/tahun 1988 itu berharap korban cepat ditemukan dengan selamat, hingga TNI AL mengerahkan pasukan. Sebanyak 10 KRI disiapkan.

Sejumlah kapal perang atau Kapal Republik Indonesia (KRI)  untuk membantu proses pencarian pesawat.

KSAL Laksamana TNI Yudi Margono Merespon Cepat Situasi

“Unsur-unsur TNI Angkatan Laut membantu Search and Rescue (SAR) pesawat Sriwijaya Air,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Julius Widjodjono .

KRI yang dikerahkan untuk membantu berasal dari jajaran Koarmada I dan Lantamal III. KRI tersebut antara lain KRI Teluk Gilimanuk, KRI Kurau, KRI Parang, KRI Teluk Cirebon, KRI Tjiptadi, KRI KRI Cucut -866, KRI Tengiri serta dua Sea Rider Kopaska dan dua kapal Tunda yakni TD, Galunggung dan Malabar.

Pangko Armada I Laksamana Muda Abdul Rasyid Kacong mengatakan sebanyak 3 KRI dari TNI AL telah berada di sebelah selatan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

KSAL Laksamana TNI Yudi Margono Merespon Cepat SituasiKSAL Laksamana TNI Yudi Margono Merespon Cepat Situasi

 

Selain itu, kata dia, sudah ada 5 KRI yang kini tengah di perjalanan menuju titik titik koordinat yang diduga lokasi jatuhnya pesawat yang hilang kontak pada pukul 14.40 WIB kemarin.

Pesawat Boeing 737-500 dengan nomor penerbangan SJ182 itu terbang dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta menuju Bandara Supandio, Pontianak. Saat ini Basarnas bersama sejumlah tim tengah melakukan pencarian di perairan Kepulauan Seribu.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan kronologi hilang kontaknya pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-500 dengan nomor penerbangan SJ182 rute Jakarta-Pontianak.

Presiden Joko Widodo memberikan perintah untuk memaksimalkan pencarian tersebut.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya hari ini akan melakukan suvey lokasi untuk memetakan kondisi lapangan dalam rangka mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk mencari kotak hitam (black box) pesawat.

Dirut Jasa Raharja Budi Rahardjo mengatakan, pihaknya hari ini akan melakukan pendataan dan melakukan survey ke rumah para korban untuk memastikan kebenaran data. Pihaknya memastikan akan segera memproses santunan yang nantinya akan didapatkan oleh keluarga korban.

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.