Sadar Memberlakukan Etika di Medsos

Gambar: https://kostrad.mil.id/

EKSEKUTIF.COM, JAKARTA – Media sosial sangat dekat dengan kita. Rata-rata masyarakat tidak ada yang tidak mengakses media sosial, terutama di kalangan generasi muda.

Kemajuan dan perkembangan teknologi ini akan melahirkan beberapa hal yaitu disrupsi di setiap lini.

“Sebagai orang yang bijak kita tidak boleh apatis dalam setiap bentuk perubahan. Meski tidak 100 persen dampak perubahan itu memberikan hal positif,” ujar Khaerul Anwar, Kepala SMK Muhammadiyah 2 Kuningan dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Rabu (24/11/2021).

Kita pun tidak bisa lepas dari digitalisasi di era ini. Internet menjadi salah satu faktor terbesar dari perkembangan ini, bahkan internet dapat dikatakan sebagai rumah kedua bagi masyarakat untuk berinteraksi.

Kebiasaan menggunakan internet ini nyatanya melahirkan sifat instan pada masyarakat.

Di mana segalanya didapatkan segala mudah dan cepat. Hal ini pun didukung faktor efektivitas dan efisiensi dalam menggunakan internet.

Segmentasi pengguna internet ataupun media digital ini sangat beragam. Dari sisi pengguna, banyak yang berasal dari latar belakang berbeda.

Ia mengatakan, multikulturalisme ini yang menjadi tantangan masyarakat dalam memanfaatkan media digital agar bisa saling menghargai satu sama lain.

Pasalnya, masyarakat banyak yang tidak menyadari bahwa media sosial tetap memiliki aturan-aturan di dalamnya. Perilaku bebas masyarakat Indonesia ini tercermin dalam survey DCI dari Microsoft di tahun 2020 yang menyatakan masyarakat Indonesia tidak sopan se-Asia Tenggara.

“Adanya survey tadi menunjukkan bahwa media digital jadi ruang yang sangat sulit untuk dikontrol. Perlunye memiliki etika dalam bermedia sosial dan saat berada di ruang digital,” paparnya.

Sopan dan beradab menjadi salah satu sikap yang seharusnya diterapkan di dunia digital. Hal ini sering kali dilupakan masyarakat.

Menurutnya, ketika kita berada di ruang digital ada beberapa hal yang menjadi acuan, yaitu akun yang kita ikuti, informasi yang kita terima dan sebarkan, konten inspiratif dan edukatif, serta hiburan.

Etika mencerminkan ciri dan karakter kita di media sosial. Etika yang harus kita bangun di media sosial yakni berbahasa santun, menghindari SARA, berpikir kritis, dan menyeleksi setiap konten.

Gunakan media sosial sesuai dengan kebutuhan kita dan pertimbangkan kembali setiap manfaatnya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi.

Webinar wilayah  Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Rabu (24/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Nanang Abdurahman (Founder Indonesia Training Consultant),  Intan Maharani (COO PositiVibe), Ninik Rahayu (Tenaga Profesional Lemhanas RI 2021), dan Made Nandhika (Key Opinion Leader).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama.

Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.