Lebih baik disini..
Rumah kita sendiri…
Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa…
Semuanya ada disini…
Mendengar lagu Rumah Kita oleh God Bless membuat saya merenung.
Ternyata, rumah memiliki makna yang dalam. Lebih dari sekadar tempat tinggal, rumah adalah core dari segalanya.
Rumah sebagai titik utama kehidupan, tempat menjadi diri sendiri (tanpa judgment) dan tempat satu sama lain saling bercerita antar-keluarga yang saling menerima apa adanya tanpa ada yang ditutup-tutupi.
Sebagai hal yang krusial, desain rumah yang ideal menjadi penting. Terutama pada saat pandemi COVID 19.
Arsitek Ren Katili dalam Webinar ‘Bagaimana Pandemi Mengubah Tren Desain Rumah’ mengungkap bahwa saat ini orientasi masyarakat dalam membangun rumah tidak hanya berfokus pada keindahan atau estetika, namun juga dari sisi kesehatan.
Tren tersebut, saya coba rangkum dalam prinsip rumah SEHAT yaitu: Sosial, Efektif, Happy home, Air circulation, dan Terbuka.
Sosial.
Semasa pandemi, rumah dijadikan sebagai pusat kegiatan. Tidak hanya bertinggal, namun juga bekerja. Penambahan fungsi ini terjadi karena adanya sistem WFH atau bekerja dari rumah.
Penataan ruang menjadi lebih fleksibel. Semula ruang makan hanya digunakan untuk makan, sekarang juga dijadikan sebagai area kerja.
Perlu adanya pertimbangan kembali dalam mendesain area dapur dan ruang makan yang juga dapat dijadikan sebagai kegiatan sosial.
Efektif yang dimaksud adalah dalam penataan ruang.
Rumah berbasis konektivitas dengan mempertimbangkan ruang dalam dan luar dapat diterapkan pada desain.
Memerhatikan koneksi antar-ruang juga dapat menunjang sirkulasi di dalam rumah, baik sirkulasi manusia maupun udara.
Hal ini juga dapat direspon dengan pemilihan furniture yang baik. Furniture multifungsi dirasa tepat untuk meminimalisir barang yang tidak perlu.
Happy home.
Setiap rumah diciptakan untuk memenuhi kebutuhan hidup penggunanya. Desain yang tepat membuat peninggal senang menempatinya.
Jika penghuni senang, akan berpengaruh kepada produktivitas pengguna. Rumah yang sehat akan menghasilkan manusia yang lebih produktif.
Air circulation.
Udara bersih dalam rumah merupakan syarat rumah sehat. Rumah tidak baik jika hanya mengandalkan udara buatan atau AC karena udara hanya berputar di tempat yang sama.
Sirkulasi seperti cross ventilation dapat dijadikan pertimbangan dalam mendesain rumah terbuka.
Sebagaimana cepatnya penyebaran virus pada ruang yang tertutup, tren rumah terbuka menjadi sering dipertimbangkan saat mendesain.
Terbuka
Area terbuka dapat direspon dengan:
Pertama, kita meletakkan jendela sebagai sirkulasi udara dan sistem pencahayaan alami.
Kedua, penambahan area hijau. Adanya taman atau kebun dalam rumah sebagai area healing dan relaksasi penghuni membuat rumah terasa lebih sehat, terutama di negara yang menganut iklim tropis.
Dengan demikian, terjadi pergeseran tren desain rumah sebelum dan setelah pandemi COVID19.
Rumah yang dulu hanya dijadikan sebagai tempat tinggal, dengan adanya pandemi, terjadi pergeseran terhadap arti rumah.
Rumah menjadi tempat utama melakukan berbagai kegiatan: rumah SEHAT, rumah tepat!
#Rumah Sehat, Rumah Tepat
@Fatimah Indonesia Saffana Zayn