EKSEKUTIF.com– PT Pos Indonesia (Persero) terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar tetap dipercaya masyarakat. Kali ini khususnya dalam layanan fund distribution untuk melaksanakan amanah pemerintah dalam menyalurkan bantuan sosial (Bansos) sembako dan PKH yang hingga kini sudah berjalan hingga triwulan ketiga.
Inovasi ini dilakukan agar penyaluran bantuan sosial dari pemerintah ini bisa cepat dan tepat sasaran, sehingga bisa segera dimanfaatkan oleh oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Hal ini dilakukan Pos Indonesia dalam penyaluran bansos sembako dan PKH yang juga dirasakan oleh KPM di Bali. Salah satunya KPM asal Banjar Tauman, Ni Nyoman Suratmi.
Ni Nyoman mengaku mendapat bantuan dana sebesar Rp600 ribu dari Kantor Pos. Ia bersyukur karena bantuan tersebut bermanfaat untuk kebutuhan rumah tangga dan menambah kebutuhan anaknya bersekolah.
“Dapat. Saya dapat bantuan dana sebesar Rp600 ribu. Dananya dipakai untuk sekolah anak dan kebutuhan rumah tangga,” ujar Ni Nyoman kepada media, di Bali, baru-baru ini.
Ni Nyoman juga menilai petugas Kantorpos yang mengantarkan bantuan tersebut telah memberikan pelayanan baik. Bahkan, ia tidak dipersulit atau pun mendapat perlakuan curang dari petugas. “Tidak dipersulit, tidak ada potongan juga,” lanjutnya.
Komitmen Pelayanan Terbaik
Kinerja positif dalam hal penyaluran bansos sembako dan PKH tak lepas dari kerja keras dan semangat dari Pos Indonesia. Termasuk yang dilakukan juru bayar Kantor Pos KCU Denpasar, I Made Agus Rusmanas.
Selama bekerja di Kantor Pos, ia bertugas mengantar bantuan metode door to door. Setiap harinya, ia bisa mengantar bantuan sekitar 8 hingga 10 KPM per hari.
“Kalau saya mengerjakannya lewat metode door to door. Kira-kira saya mengantar bantuan sekitar 8 sampai 10 KPM setiap harinya. Untuk itu, saya melakukan koordinasi dengan aparat desa setempat,” lanjutnya.
Selama mengabdikan sebagai juru bayar, I Made banyak mendapat tantangan ketika mengantar bantuan ke rumah-rumah KPM. Ia mengaku pernah dikejar-kejar anjing ketika dalam perjalanan menuju lokasi rumah KPM.
“Untuk kendala di lapangan tidak ada. Karena kami memang sudah sering melakukan ini. Tapi di lapangan itu kan sering ada anjing. Biasanya suka dikejar-kejar anjing. Karena rata-rata di Bali pada umumnya orang-orang pelihara anjing,” jelas I Made.
I Made senang bisa melakukan pekerjaannya. Meski menghadapi tantangan, ia selalu berupaya maksimal agar bantuan bisa diterima KPM.
“Saya sangat senang sekali bisa ikut menyalurkan bantuan ini. Saya juga tahu jadinya untuk kehidupan masyarakat saat ini. Memang banyak yang masih pantas untuk kita bantu,” tuturnya.
Saat ini, Pos Indonesia kembali melakukan penyaluran Bansos Sembako dan PKH di Denpasar pada awal Oktober 2023. Penyaluran Bansos ini jadi rangkaian dari penyaluran Bansos Sembako dan PKH triwulan III tahun 2023, yang diamanahkan pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) kepada Pos Indonesia.
Penyaluran Bansos Sembako dan PKH di Denpasar, secara keseluruhan berjalan lancar. Hal ini berkat persiapan dan perencanaan matang yang dilakukan Pos Indonesia, sehingga bansos tersebut bisa tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Secara umum, penyaluran sembako di sini berjalan lancar. Teman-teman melakukan persiapan dari mulai proses pengumpulan data, pemilahan data, mengatur penjadwalan, pemberitahuan pembagian kepada KPM melalui desa atau kelurahan,” kata Executive General Manager Kantorpos KCU Denpasar, Hendri Lasmana.
Pos Indonesia menggunakan tiga metode dalam menyalurkan bansos sembako dan PKH. Mulai dari metode penyaluran di Kantorpos, metode penyaluran melalui komunitas, dan metode penyaluran door to door alias mengantarkan bantuan langsung ke rumah KPM.
Dalam penyaluran bansos secara door to door, ada dua teknologi yang digunakan untuk memvalidasi data dan lokasi KPM. Pertama adalah teknologi geotagging untuk menandai lokasi rumah KPM.
Kemudian, ada teknologi face recognition yang sudah dipernarui dengan menyematkan artificial intelligent (AI), yaitu memotret wajah dan rumah KPM untuk memastikan bahwa penerima manfaat sudah sesuai data dari Kementerian Sosial.
Berkat kedua teknologi tersebut penyaluran bansos bisa berjalan dengan baik. Bahkan, bermanfaat untuk penyaluran bansos berikutnya. “Kami bekerja sama dengan Kemensos untuk melakukan geotagging.
Melalui geotagging, kami mengetahui penerima bansos dikategorikan layak atau tidak. Jadi sudah dilakukan secara sistem, teman-teman datang ke lokasi untuk foto rumah KPM. Dari data-data tersebut, Kemensos melakukan evaluasi terhadap KPM. Di situlah data disesuaikan setiap saat,” kata Hendri.
Ke depannya, Hendri memastikan pihaknya akan terus melakukan evaluasi agar terus melakukan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Termasuk menyalurkan bantuan-bantuan sosial selanjutnya. (ACH)