Dalam rangka memperingati Hari Internasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Uni Eropa dan UN Women Menyerukan untuk mendorong kemajuan dalam mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan.
Berkaitan dengan hal tersebut Uni Eropa ( UE ), telah menggelar Diskusi Publik & Pameran yang mengusung tema : “Bersama Kita Akhiri Kekerasan Terhadap Perempuan & Anak Perempuan”. Acara tersebut dilakukan di Jakarta, yang dihadiri oleh Vincent Piket, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia serta para penggiat perempuan dan peserta Kompetisi Gambar Komik dan Kartun “Think Equal, Think Girls”.
Pembicara dalam diskusi tersebut antara lain, aktris Velove Vexia; Budi Wahyuni dari Komnas Perempuan; dan Bagia Saputra dari Aliansi Laki Laki Baru.
Pada kesempatan tersebut Uni Eropa (EU) bersama dengan UN Women menyoroti hak-hak perempuan untuk hidup bebas dari segala bentuk kekerasan dan bagaimana setiap orang dapat berkontribusi untuk menciptakan dunia yang setara dan bebas kekerasan.
Diskusi tersebut berfokus pada tantangan dalam pencegahan dan dalam mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, membahas ketidaksetaraan dan norma-norma sosial yang diskriminatif yang berdampak negatif pada perempuan, serta bagaimana melibatkan laki-laki dalam mendukung kesetaraan gender dan hak-hak perempuan.
“Ketika kita memperingati Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan Internasional, kita katakan sekali lagi: ini harus dihentikan sekarang. Kekerasan terhadap perempuan tetap menjadi salah satu pelanggaran hak asasi manusia yang paling luas, persisten dan menghancurkan di dunia kita saat ini. Sering kali tidak dilaporkan karena stigma dan rasa malu yang mengelilinginya, dan impunitas dinikmati oleh banyak pelakunya. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk secara terbuka menolak tindakan kekerasan atau pelecehan,” ujar Vincent di Jakarta, Senin ( 25/11/2019).
Sementara itu, Jamshed Kazi, UN Women Representative and Liaison to ASEAN, mengungkapkan bahwa perempuan dan anak perempuan terus mengalami kekerasan di hampir setiap ruang kehidupan mereka, di rumah, di jalan, di sekolah, maupun di tempat kerja, terlepas dari tingkat pendidikan, status sosial atau usia mereka.
“Kekerasan terhadap perempuan bisa dicegah. Oleh karena itu, setiap orang memiliki peran dalam mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan. Kampanye Perserikatan Bangsa Bangsa menekankan akan partisipasi semua orang, perempuan, anak perempuan, laki-laki, dan anak laki-laki untuk bersuara dan menghentikan normalisasi kekerasan terhadap perempuan, serta mengubah norma sosial dan stereotip negatif yang menghambat perempuan dan anak perempuan untuk mewujudkan hak-hak mereka,” tambah Jamshed
Aktris Velove Vexia yang berpartisipasi dalam diskusi turut melihat pentingnya peran masyarakat untuk menghentikan kekerasan terhadap perempuan. “Saya yakin, setiap perubahan itu dimulai dari diri sendiri. Saya sudah, dan akan terus berupaya melanjutkan peran perubahan tersebut demi terciptanya dunia yang lebih baik untuk perempuan dan anak perempuan. Saya berharap semakin banyak anak muda yg berani untuk membuat perubahan, karena aksi sekecil apapun akan memiliki makna,” ucap Velove.
Uni Eropa dan UN Women telah lama bermitra untuk menghentikan segala bentuk kekerasan berbasis gender, termasuk melalui inisiatif HeForShe. Pada kesempatan ini, Duta Besar Uni Eropa dan Duta Besar Negara-negara Anggota Uni Eropa juga mengambil bagian dalam pernyataan HeForShe, untuk menegaskan kembali komitmen mereka dalam upaya meningkatkan kesadaran untuk turut serta melibatkan laki-laki dan anak laki-laki untuk mengakhiri segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan.
Pada acara yang sama, Uni Eropa juga menampilkan karya dari 12 finalis Kompetisi Gambar Komik dan Kartun “Think Equal, Think Girls”. Kompetisi nasional yang bertujuan mendorong kaum muda untuk mempromosikan hak-hak anak perempuan. Kompetisi ini dimenangkan oleh Amy Rahmadhita dari Bandung (Pemenang Hadiah Pertama), diikuti oleh Rama Indra Pradana dari Cimahi (Pemenang Hadiah Kedua) dan Leni Kamilia Nuraini dari Bandung (Pemenang Hadiah Ketiga).