Memanfaatkan Ruang Digital untuk Lebih Kreatif dan Produktif

Gambar: https://kilaskementerian.kontan.co.id

EKSEKUTIF.COM, JAKARTA,- Pandemi Covid-19 mempercepat transformasi digital di mana segala sesuatunya kini membutuhkan teknologi dan jaringan internet.

Hal tersebut merupakan bagian dari perubahan besar yang semakin matang di abad ke-21 yaitu industry 4.0.

Akibatnya ada perubahan interaksi sosial yang mengubah cara orang bekerja, belajar, dan bertransaksi.

Bahkan wifi saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok, karena masyarakat ketika di rumah menggunakannya untuk berbagai keperluan seperti bekerja, belajar, belanja melalui online, interaksi sosial secara virtual, hingga telemedicine.

Dee Rahma seorang Digital Marketing Strategis mengatakan, peluang baru pun bermunculan dengan adanya internet dan penggunaan teknologi untuk mendukung kehidupan. Setiap orang akhirnya bisa makin produktif dan kreatif di ruang digital.

“Ada generasi baru pengguna platform digital, para kreator ekonomi menggunakan media sosial memaksimalkannya untuk bisa membangun komunitas digital dan menciptakan pengaruh terhadap banyak orang melalui konten digital yang dibagikan,” ujar Dee saat menjadi nara sumber di webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, pada Kamis (2/12/2021).

Seperti yang sekarang dikenal beberapa profesi baru content creator, influencer, YouTuber mereka menciptakan kolaborasi positif di dunia digital dengan konten-konten positif.

Akan tetapi tentunya semua perubahan yang terjadi ini menurutnya perlu diimbangi adanya etika di ruang digital serta mindset positif untuk menyambut sekaligus adaptif terhadap budaya digital.

Webinar Literasi Digital di Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Hadir pula nara sumber seperti Pipit Djatma, Fundraiser Consultant & Psychososial Actvist IBU Foundation, Daniel Hermansyah, CEO of Kopi Chuseyo, Ardie Halim, Kaprodi Menejemen Informatika Universitas Buddhi Dharma, dan Vivian Wijaya, seorang Enterpreneur.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama.

Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.