Matamaya Bantu Mengenal Perilaku Konsumen Lebih Dekat

Manajemen Matamaya (kiri ke kanan)- Sahri Ramadhan - Head Developer, Putri Purnama Sari - Senior Data Analyst, Nadia Asdita Hapsari - Digital Data Analyst, Abdul Harris - Front End Developer, Wahid Hasyim Asyahari - Digital Data Analyst, serta Anton Kurnianto - Business Director. (ist)

EKSEKUTIF.com-– Memahami perilaku konsumen atau costumer behavior sangat penting dalam bisnis untuk menemukan kesuksesan produk atau jasanya di tengah masyarakat.

Banyak tools yang bisa digunakan untuk membantu dan memudahkan mengenali konsumen, di antaranya dengan dukungan aplikasi teknologi informasi dan digital, seperti solusi inovasi Matamaya.

Sejak pandemi covid-19, penggunaan internet di kalangan masyarakat maupun pelaku usaha, mengalami lompatan baru yang makin pesat.

Dalam dunia bisnis, penggunaan internet telah bergeser fungsinya dari media untuk bersosialisasi menjadi media untuk mendukung strategi bisnis.

Mulai dari kegiatan npromosi, pemasaran, penjualan hingga pelayanan pelanggan (customer services). Transformasi gaya hidup digital masyarakat saat ini, juga telah menggeser channel pemasaran konvensional ke ranah digital.

Karena itu perusahaan besar maupun unit usaha kecil, termasuk pemilik brand, juga harus bisa mengikuti tren transformasi digital ini agar bisnisnya dapat makin berkembang.

Untuk memastikan bahwa aktivitas digital yang dilakukan sudah benar dan relevan dengan target pasarnya, maka brand membutuhkan sebuah parameter yang dapat mengukur performa upaya-upaya yang sudah mereka lakukan di media sosial.

Namun sebagai hal yang relatif baru, umumnya para marketer tidak memiliki atau minim pengalaman di bidang digital marketing untuk bisa melakukan evaluasi tersebut.

Tools Matamaya

Menyikapi tingginya kebutuhan akan sebuah tools yang bisa digunakan untuk melihat dan menilai performa aktivitas digital di media sosial, telah mendorong Anton Kurnianto sebagai Business Director dan Sahri Ramadhan sebagai Head Developer untuk mengembangkan tools Matamaya.

“Tools ini merupakan social media monitoring performance dan listening tools yang bisa digunakan untuk melihat performa sebuah brand di semua aset media sosial (Facebook, Instagram, Tiktok, Twitter dan Youtube).

Tidak hanya sampai disitu, Matamaya juga menyediakan unduhan berupa data olahan yang berformat pptx untuk mempermudah marketer dalam mempresentasikan data, ataupun format xlsx sebagai sumber data untuk membuat grafik sesuai kebutuhan.

Singkat kata, “Matamaya merupakan tools yang memudahkan marketer memperoleh data segala brand dari semua aset media sosial secara cepat dan akurat.” jelas Anton Kurnianto dalam keterangan yang dilansir dalam rilis pers (21/07/2022).

Diungkapkan, Tools Matamaya yang sudah beroperasi sejak tahun 2015, dan kini sudah berperan dalam menganalisis berbagai aktivitas digital brand-brand besar seperti Bogasari, Indofood Solutions, Dancow, Commonwealth Life, Samsung, Djarum Black, Dulux dan masih banyak lagi.

Matamaya hadir untuk memberikan jawaban atas minimnya tools buatan lokal yang memiliki technical support dan kemampuan kustomisasi report yang sesuai dengan kebutuhahnn pasar Indonesia.

Surya Dharmanto selaku Marketing Manager dari Palmia dan Happy Soya Oil bicara soal pengalamannya sebagai pengguna tools Matamaya, “Untuk memaksimalkan digital campaign sebagai strategi bisnis, kami perlu menganalisis result dari aktivitas digital kami sekaligus melakukan perbandingan dengan aktivitas digital yang dijalankan kompetitor.”

Kendalanya adalah banyaknya platform media sosial yang digunakan oleh konsumen, mengharuskan kami untuk menggali data dari banyak platform yang berbeda-beda. Sehingga membuat proses analisis data menjadi lama dan repot.

Di sini Matamaya hadir sebagai solusi bagi para marketer untuk bisa memantau aktivitas digital dari campaign mereka ataupun kompetitor dengan mudah, efektif, dan efisien,” ujarnya.

Delapan fitur analytics Matamaya berfungsi memantau dan menganalisis insight mulai dari percakapan digital, performa aktivitas digital dan performa influencer dari 5 media sosial yang aktif digunakan konsumen saat ini.

Selain itu, Matamaya mengerti keyword dalam bahasa Indonesia yang formal maupun semiformal, sehingga insight-insight lokal dapat diperoleh dengan lebih mendalam.

Hasil report juga bisa langsung diunduh dalam bentuk pptx dan xlsx yang mempermudah marketer untuk menganalisis insight dan membuat rencana campaign atau bisnis mereka.

Seluruh fitur yang ditampilkan ini berangkat dari pengalaman Anton Kurnianto dan Sahri Ramadhan sebagai Digital Analyst. Pihaknya optimistis ke depan solusi yang dihadirkan ini bakal akan makin berkembang seiring tren peningkatan digitalisasi yang juga makin tinggi.

Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta orang, tak salah jika Indonesia dilihat sebagai pasar potensial bagi perkembagan ekonomi digital. Apalagi dengan adanya bonus demografi dari usia produktif dan juga pengguna internet yang makin tinggi.

Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia per tahun 2022 telah mencapai 210 juta pengguna atau naik sekitar 35 juta pengguna dari sebelum pandemi yang angkanya 175 juta orang. Data dari We Are Social menunjukkan bahwa per Januari 2022 lalu, pengguna aktif media sosial di Indonesia terus tumbuh hingga mencapai sekitar 191 juta orang.

Meningkatkan digital exposure melalui digital marketing adalah jalan yang harus diambil oleh brand. Melalui digital marketing, brand dapat menjangkau target pasar yang lebih luas karena tak terbatas oleh letak geografis dan juga bisa membidik konsumen yang spesifik sebagai target promosi.

#ACH

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.