EKSEKUTIF.com–PT Pos Indonesia kembali menyalurkan bantuan sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial (Kemensos) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Banyak KPM yang terharu hingga meneteskan air mata saat menerima bantuan.
Salah satu KPM yang tak kuasa meneteskan air mata haru ialah Mursih. Wanita berusia lanjut yang berdomisili di Pondok Betung, Tangerang Selatan, Banten, ini menerima bantuan diantarkan langsung ke rumahnya (door to door) oleh petugas Pos.
“Alhamdulillah, terima kasih banyak. Saya meneteskan air mata, rasa syukur, terima kasih ada yang peduli dengan saya. Alhamdulillah, uang bantuan ini cukup untuk saya hidup dan modal jualan,” kata Mursih dengan suara terbata-bata menahan haru saat petugas PT Pos Indonesia datang menyerahkan bantuan ke rumahnya, belum lama ini.
Lansia yang hidup seorang diri ini sehari-hari berjualan makanan keliling untuk menyambung hidup. Meski pendapatannya tak menentu, Mursih tetap bersyukur.
“Kegiatan sehari-hari saya berjualan makanan keliling. Pendapatannya enggak mesti, cukup saja untuk bayar listrik, dan kebutuhan sehari-hari,” tuturnya.
Mursih menerima bantuan PKH senilai Rp600 ribu. Uang tersebut di mata Mursih sangat besar dan dapat membantunya memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Terima kasih kepada Pak Jokowi, Kementerian Sosial, dan Pos Indonesia atas bantuannya. (Ini) lebih dari cukup. Semoga dilimpahkan rezeki dan kesehatannya,” katanya.
Rasa bahagia juga dirasakan KPM bernama Wahyuni. Ibu rumah tangga ini mengaku menerima bantuan PKH senilai Rp750 ribu.
“Saya dapat bantuan Rp750 ribu, untuk biaya anak sekolah. Saya sudah dapat bantuan empat kali. Senang sekali dapat bantuan karena bisa bayar sekolah anak dan biaya hidup sehari-hari,” kata Wahyuni.
Wahyuni pun berharap bantuan serupa bisa terus diterima ke depannya, karena menurutnya sangat membantu meringankan beban hidup.
“Harapan saya bisa terus dapat bantuan Terima kasih kepada Pak Jokowi, Kementerian Sosial, dan Pos Indonesia. Bantuannya sudah saya terima,” katanya.
KPM lainnya yang juga menerima bantuan ialah Ahmad Jaelani. Seperti halnya Wahyuni, Ahmad Jaelani juga menggunakan uang bantuan untuk biaya sekolah anak. Apalagi saat ini Jaelani sedang tidak punya pekerjaan tetap. Kucuran bantuan dari pemerintah sangat membantunya menyambung hidup.
“Saya dapat bantuan PKH untuk bayar sekolah dan biaya hidup sehari-hari. Saya tidak kerja, buruh lepas, kalau ada yang mengajak kerja ya saya kerja,” tuturnya.
Selain mengucap syukur, Jaelani tak banyak menuntut. Ia menerima dengan lapang dada berapa pun bantuan dari pemerintah. Baginya, asalkan anak bisa terus bersekolah, itu sudah cukup.
“Saya senang bisa terima bantuan PKH, sangat bermanfaat untuk bayaran sekolah. Anak saya lima, anak yang terakhir masih sekolah SMK kelas 1. Bantuannya alhamdulillah cukup, namanya kita dibantu ya,” ujarnya.
“Terima kasih kepada Pak Jokowi, Kementerian Sosial, dan Pos Indonesia. Bantuannya sudah saya terima,” kata Jaelani lagi.
Bantuan yang diterima para KPM tersebut merupakan PKH dan bansos sembako tahap ke-4 dari Kemensos yang disalurkan Pos Indonesia.
Dalam menyalurkan bantuan Pos Indonesia menjalankan tiga metode, yaitu disalurkan melalui Kantorpos, dibagikan di komunitas, dan diantarkan langsung ke rumah KPM (door to door) bagi lansia, disabilitas, maupun yang sedang sakit.
(ACH)