Jalin Komunikasi dengan Anak, Perangi Dampak Buruk Internet

Gambar: https://www.idntimes.com/

EKSEKUTIF.COM, JAKARTA,- Peran orang tua sangat dibutuhkan agar anak terhindar dari paparan buruk internet.

Komunikasi efektif dan hubungan yang baik antara orangtua dan anak bisa meminimalisir apa yang harus dihadapi anak di tengah gencarnya penggunaan teknologi dan kemudahan akses internet.

Nandya Satyaguna, seorang Medical Doctor mengungkapkan pendekatan personal dapat menjadi solusi, di mana orangtua perlu membangun hubungan baik dengan anak agar komunikasi menjadi efektif penuh kasih sayang sehingga menimbulkan kepercayaan.

Lebih jauh dia pun memberikan cara membangun komunikasi efektif dengan anak.
Menurutnya orangtua perlu menjadi pendengar yang baik dulu untuk anak, kemudian pahami apa yang disampaikan anak sehingga orangtua memang harus memberikan perhatian lebih.

Kemudian untuk dekat dengan anak, gunakanlah bahasa yang positif saat berbicara. Hindari penggunaan kata jangan saat berkomunikasi dengan mereka karena konteksnya bisa menjadi negatif.

“Bicaralah dengan jelas dan singkat agar anak mengerti, tentu karena kosakata mereka masih sedikit dan belum banyak mengerti berbagai hal. Sambil berbicara perhatikan bahasa tubuh anak,” ujar Nandya ujar saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat I, pada Rabu (1/12/2021).

Selain memerhatikan cara berkomunikasi, dengan lebih dulu menjadi pendengar untuk anak orangtua perlu memberikan kesempatan pada anak untuk bicara dan menuangkan apa yang ada dalam pikirannya.

Sejajarkan tubuh dan kontak mata dengan anak saat berbicara.

Empati dengan cerita anak, sehingga meski sedang mendengarkan pusat orangtua harus benar-benar memberikan perhatian penuh ke anak.

Webinar Literasi Digital di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Webinar kali ini juga mengundang nara sumber seperti Henry V Herlambang, COO Kadobox, Cyntia Jasmine, Founder GIFU, Shandy Susanto, Dosen di Podomoro University, dan Fanny Fabriana, seorang Public Figure.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama.

Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pasang Iklan? Chat Sekarang