Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition ke-47 Dibuka Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif

EKSEKUTIF.com — Opening Ceremony Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) ke-47, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif

Pada Opening Ceremony Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) ke-47, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menekankan pentingnya dukungan subsektor minyak dan gas bumi (migas) dalam transisi energi menuju rendah karbon.

Dalam pidatonya, Menteri Arifin mengungkapkan bahwa ketahanan energi memerlukan sumber energi yang lebih aman, berkelanjutan, dan rendah emisi karbon, sebagai langkah menghadapi guncangan dan ketidakpastian di masa depan.

Menteri Arifin menyoroti peran penting subsektor migas dalam memenuhi kebutuhan energi global yang terus meningkat, seiring dengan pertumbuhan produksi dan konsumsi migas selama 10 tahun terakhir.

Produksi minyak telah meningkat dari 88,6 juta barel per hari pada tahun 2012 menjadi 93,8 juta barel per hari pada tahun 2022. Sementara itu, konsumsi minyak juga mengalami peningkatan dari 89,1 juta barel per hari pada tahun 2012 menjadi 97,3 juta barel per hari pada tahun 2022.

Produksi gas juga meningkat sebanyak 20% selama 10 tahun terakhir, dengan laju pertumbuhan konsumsi gas sebesar 1,7% per tahun.

“Dalam era transisi energi saat ini, minyak dan gas bumi memegang peran penting dalam menyediakan kebutuhan energi global yang terjangkau dan dapat diandalkan, terutama dalam sektor transportasi dan industri, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan populasi yang meningkat, terutama di negara-negara berkembang,” ungkap Menteri Arifin.

Menteri Arifin menegaskan bahwa saat ini industri minyak dan gas menghadapi tekanan besar untuk menghadapi dampak transisi energi terhadap operasi dan model bisnis mereka, serta perlu menjelaskan kontribusi yang dapat diberikan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).

Untuk itu, Arifin mendorong penurunan emisi GRK dalam tahap operasional dengan meningkatkan efisiensi energi, mengurangi kebocoran, mengelola emisi metana, serta mengadopsi sumber energi terbarukan dan rendah karbon dalam operasional mereka.

Selain itu, ia juga menyarankan beberapa langkah untuk mengurangi emisi, seperti meningkatkan penggunaan gas bumi, meningkatkan efisiensi sistem bahan bakar mesin, dan mengembangkan teknologi rendah karbon seperti kendaraan listrik, biofuel, gas alam cair, amonia, dan fuel-cell hidrogen.

“Upaya penurunan emisi global di sektor migas ini merupakan tantangan berat, tetapi sangat penting untuk memenuhi permintaan energi yang terus meningkat sambil tetap berkomitmen untuk menurunkan emisi global secara keseluruhan,” tandas Menteri Arifin.

Dengan langkah-langkah strategis yang diusulkan oleh Menteri Arifin, subsektor migas diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung upaya transisi energi menuju masa depan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

BACA JUGA: majalah MATRA edisi Juli 2023, klik ini

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.