Tren hidup sehat, kini menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Terlebih dengan adanya pandemi Covid-19 ini. Pelajaran paling berharga dari hikmah pandemi ini adalah pola hidup sehat yang harus menjadi tren.
Berbagai upaya harus dilakukan untuk memenuhi pola hidup sehat tersebut, mulai dari kebiasaan, prilaku ataupun asupan makanan dan minuman serta upaya lain yang mendukungnya. Hal itu sebagai upaya untuk tetap mempertahankan daya tahan tubuh agar tetap kuat.
Atas dasar itulah Dennis Hadi sebagai pebisnis kuliner sehat, telah berupaya untuk menghadirkan berbagai makanan sehat yang tersaji dalam Hadi Kitchen Healthy Catering. Untuk melengkapi bisnis kuliner sehatnya tersebut, Dennis kini merilis sebuah produk minuman sehat masa depan SOPALPHA yang mengandung Salmon Ovary Peptide (SOP).
Untuk memberi pemahaman, Dennis mengungkapkan berbagai latar belakang tentang hadirnya produk tersebut. Dennis memaparkan pola hidup sehat dan kebiasaan hidup pada masyarakat pada umumnya. Terkait hal itu, Dennis memulainya dengan memaparkan tentang penyakit degeneratif ( penuaan ).
Menurut Dennis, Penyakit penuaan tersebut umumnya terlihat dari luar tubuh kita. Penyakit penuaan berawal dari organ dan sel tubuh yang rusak karena racun dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari. “Mengapa makanan yang kita konsumsi sehari-hari, bahkan makanan sehat sekalipun memungkinkan menjadi racun untuk tubuh kita?, “ tanya Dennis, dalam paparannya saat peluncuran SOPALPHA di Jakarta, Rabu ( 05/08/2020).
“Makanan yang kita konsumsi sehari-hari akan diubah oleh tubuh menjadi energi. Energi ini nantinya akan digunakan oleh tubuh untuk beraktivitas bahkan untuk bernafas,” jelas Dennis.
Lebih jauh Dennis menjelaskan bahwa proses perubahan inilah yang dapat menghasilkan zat sisa beracun dan racun ini dapat menyebar ke seluruh organ tubuh jika gagal dinetralisir. Hal itu merupakan dampak dari kebiasaan dan gaya hidup masyarakat Indonesia yang masih suka makan sembarangan.
Kebiasaan konsumsi fast food, makanan berlemak dan berminyak menurut Dennis, dapat menyebabkan pembuluh darah tersumbat sehingga aliran darah menjadi terganggu. Ini dikarenakan lemak atau racun dari makanan tersebut dapat menempel pada dinding-dinding pembuluh darah yang menyebabkan pembuluh darah menyempit. Tersumbatnya pembuluh darah seperti ini dapat meningkatkan resiko penyakit jantung, hipertensi, dan juga stroke.
Melansir WHO, penyakit jantung, stroke, kolesterol, dan diabetes adalah beberapa contoh penyakit yang sangat mematikan dan menjadi pembunuh nomor satu di dunia.
Atas dasar itulah serta didasari atas prinsip “lebih baik mencegah daripada mengobati” , Dennis SOPALPHA yang mengandung Salmon Ovary Peptide (SOP).
Menurut Dennis, kandungan SOP dapat membantu membuat pembuluh darah lebih fleksibel dan juga dapat membantu memperkecil sel-sel lemak yang menyangkut pada dinding pembuluh darah sehingga dapat memperlancar peredaran darah dan membantu pencegahan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah.
Kandungan SOP lanjut Dennis, diambil langsung dari negara Jepang dan telah teruji secara klinis. Di negara Jepang, Salmon Ovary Peptide sudah terkenal sejak 100 tahun lalu (zaman kekaisaran). Tidak sebagai bahan makanan sehari-hari, Salmon Ovary Peptide lebih digunakan untuk membantu proses penyembuhan dan pencegahan dari berbagai penyakit.
Salmon Ovary Peptide sendiri diambil dari ekstrak membran telur ikan salmon. Selain penyakit jantung, stroke, dan hipertensi, kandungan Salmon Ovary Peptide dari SOPALPHA ini juga berdasarkan studi maupun uji klinis dapat membantu mencegah penyakit diabetes melitus dengan meningkatkan kadar IGF-1 (Insulin Growth Hormone) dalam tubuh kita.
Hormon insulin ini bertugas untuk membawa gula dalam darah menuju ke dalam sel untuk diubah menjadi energi. Jika hormon insulin bekerja dengan baik, gula dari makanan tidak akan menumpuk dalam darah dan secara tidak langsung mengurangi risiko diabetes dan bahkan tingginya kadar IGF-1 pada tubuh juga bersifat antikanker.
“Keunggulan lainnya dari SOPALPHA adalah mengandung ekstrak stem cell apel yang diambil dari pohon apel Malus Domestica di negara Swiss,” ujar Dennis.
Dennis menjelaskan, tubuh kita memiliki sel punca/stem cell yang memiliki kemampuan untuk meregenerasi sel yang telah rusak (self healing) atau dengan kata lain dapat mengganti sel-sel dalam tubuh yang sudah tua. Namun ternyata, sel punca/stem cell tersebut bisa menjadi lesu seiring umur bertambah.
Ekstrak stem cell apel di dalam SOPALPHA ini sudah teruji klinis memiliki manfaat untuk membantu regenerasi serta rejuvenasi semua sel dalam tubuh manusia bahkan termasuk sel otak yang sudah tua. Selain itu, ekstrak stem cell apel ini juga berperan untuk sel kulit (sel fibroblast) yang dapat membantu mempercepat penyembuhan kulit dari luka bakar maupun luka gores.
“Berdasarkan studi dan uji klinis, ekstrak stem cell apel juga dapat melindungi kerusakan sel kulit dari sinar ultraviolet yang terlalu lama sehingga juga dapat membantu pencegahan kulit kering dan keriput,” ungkap Dennis.
Menurut Dennis,SOPALPHA sebagai minuman kesehatan masa depan sangat cocok untuk dikonsumsi oleh semua kalangan. Hal itu karena akan mendapatkan segudang manfaat untuk kesehatan dari memperbaiki metabolisme, memperlancar pernapasan, hingga memperlambat efek menopause pada wanita.
SOPALPHA , dengan berbagai khasiat yang ditawarkan tersebut , dijual dengan harga terjangkau hanya Rp490 ribu per box berisi 18 sachet, sementara untuk produk sejenis, kompetitornya menjual dengan harga lebih tinggi.
Untuk mendukung produk dan pemasarannya, Dennis telah menggandeng sejumlah dokter untuk mengedukasi masyarakat dan menyiapkan 500 agen penjualan di seluruh Indonesia.