Cara Pemberian Vaksin Rabies untuk Orang Dewasa

EKSEKUTIF.com — Rabies atau anjing gila merupakan infeksi virus yang menyerang otak dan juga sistem saraf.

Penyakit satu ini bisa dibilang sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian. Penyakit rabies disebabkan oleh gigitan, cakaran atau air liur anjing.

Meski identik dengan anjing, penyakit ini bisa dibawa dan ditularkan ke manusia melalui hewan lain seperti kera, kucing, musang dan kelinci.

Beberapa kasus meskipun jarang menunjukkan jika penyakit rabies ditularkan dari manusia ke manusia melalui transplantasi organ. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan infeksi ini adalah melalui vaksin rabies.

Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Ditjen P2PL Kementerian Kesehatan RI, dr. Andi Muhadir mengatakan, saat digigit pastikan untuk segera diberi vaksin.

Bila sangat parah dan dalam bisa diberikan serum anti rabies. Pemberian vaksin akan memberikan perlindungan terhadap dampak gigitan rabies dan kematian hingga 100 persen

Tiga Cara Pemberian Vaksin Rabies untuk Orang Dewasa

Cara pemberian vaksin rabies tergantung dari jenisnya. Berikut ini beberapa jenis vaksin rabies atau vaksin anti rabies (VAR), diantaranya adalah:

  1. Purified Vero Rabies Vaccine(PVRV)

a. Setelah Gigitan

PVRV diberikan pada orang dewasa dengan dosis 0,5 ml. pemberian vaksin ini dilakukan dengan menyuntikkan vaksin secara intramuskular (IM) pada area lengan atas (deltoid) pada orang dewasa atau di area paha anterolateral apabila diberikan pada anak-anak berumur kurang dari 1 tahun.

PVRV diberikan sebanyak tiga kali. Diberikan pada hari ke 0 dengan 2 dosis pada lengan kanan dan kiri, hari ke 7 dan hari ke 21 masing-masing 1 dosis.

b. Sebelum Gigitan

PVRV juga dapat diberikan sebelum gigitan hewan yang terindikasi rabies. Dosis yang dianjurkan adalah 0,5 ml pada hari ke 0 dan 0,5 ml pada hari ke 28. Vaksin jenis ini juga perlu diberikan berulang setiap tahun.

2.   Purified Chick EmbryoCell-culture Vaccine (PCECV)

a. Setelah Gigitan

PCECV diberikan melalui intramuscular. Pemberian sebanyak tiga kali, masing-masing hari ke 0 (2 dosis) yang disuntikkan pada lengan atas kanan dan kiri, hari ke 7 dan 21 masing-masing 1 dosis.

b. Sebelum Gigitan

Sama halnya setelah gigitan, dosis PCV diberikan melalui intramuskular sebanyak tiga kali (hari ke 0, 7 dan 21). Yang membedakannya adalah setiap suntikan membutuhkan 1 dosis (1 ml).

3.  Suckling Mice Brain Vaccine(SMBV)

a.   Setelah Gigitan

SMBV diberikan pertama kali setelah gigitan melalui suntikan secara sc atau subkutan di sekitar pusar. Sedangkan pemberian kedua disuntikkan secara intrakutan (ic) pada fleksor lengan bawah.

Dosis pemberian SMBV pada orang dewasa adalah 2 ml pada hari pertama diberikan sebanyak 7 kali setiap harinya. Sedangkan pada hari ke 11, 15, 30 dan 90 diberikan dengan dosis 0,25 ml.

b. Sebelum Gigitan

Sebelum gigitan, vaksin rabies jenis SMBV ini diberikan secara intrakutan pada fleksor lengan bawah. Dosis sebanyak 0,25 ml yang diberikan pada hari ke 0, 21 dan 42.

Vaksin ini juga perlu diberikan setiap tahun dengan dosis pemberian sebesar 0,25 ml.

Efek Samping Vaksin Rabies

Berikut ini adalah beberapa efek samping yang muncul karena pemberian vaksin rabies, antara lain:

  • Hilang kesadaran sementara (sinkop)
  • Penyakit serum
  • Memar dan lebam (hematoma)
  • Meningitis
  • Kejang
  • Kelumpuhan sementara
  • Sklerosis multiple
  • Mielitis
  • Peradangan saraf optik di belakang mata
  • Nyeri perut
  • Diare

Nah, itulah beberapa cara pemberian vaksin rabies untuk orang dewasa. Vaksin ini memang penting untuk diberikan bagi orang dewasa, maka dari itu akan sangat dianjurkan untuk mendapatkan vaksin ini.

Bagi Anda yang tinggal di Makassar dan ingin melakukan vaksin rabies, Anda bisa mendownload aplikasi Halodoc untuk mencari informasi mengenai list tempat vaksin Makassar beserta informasi lainnya secara lengkap.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.