Asumsi Itu, Enggak Bakal Jadi Kenyataan, Bung!

EKSEKUTIF.com — Apa ketakutan terbesar kita? Apa hal yang sering membuat kita khawatir? Adakah hal yang membuat kita gelisah?

Hampir setiap hari, sebenarnya pikiran kita dihadapkan dengan hal seperti ini. Mau makan takut gemuk, tidak makan takut lapar… hihihi kalau yang ini sudah absurd banget sih.

Tapi jelas, sering sekali pikiran kita diuji. Khawatir hari esok. Apakah masa depan bisa sukses.

Mau nembak pasangan pun, pikiran sudah liar. Takut ditolak. Kalau diterima, takut gimana nanti ke depan.

Intinya, setiap hari pikiran kita acap dijejali ketakutan sendiri. Mau ini dan itu, perhitungannya sering njelimet.

Maju mundur. Kanan kiri. Alasannya, harus ditimbang supaya tidak gagal, supaya tidak memalukan, supaya ini dan itu. Yang jelas, kalau asumsi buruk sudah menghantui, sering langkah jadi terbebani.

Dulu, profesi penulis seperti saya sering jadi tanda tanya. Apa iya bisa hidup. Apa iya bisa menafkahi keluarga?

Palingan jebolan wartawan hanya akan jadi wartawan lagi. Mentok-mentoknya jadi novelis. Itu pun kalau laku.

Kalau tak laku, cari kerjaan lain. Ujungnya, melamar lagi sana-sini. Takut dianggap tak bisa berpendapatan lebih. Itu satu contoh.

Tapi tengok lima tahun belakangan. Sejak industri media sosial maju, penulis status pun bisa membangun mimpi.

Yang dulunya tak dianggap, kini jadi profesi. Berapa banyak influencer dengan status yang di-follow ribuan hingga jutaan orang, bisa menunjukkan jati diri.

Novelis atau penulis buku yang karyanya laku keras, difilmkan, hingga jadi raja atau ratu, sudah lebih banyak dari hitungan jari.

Dari fakta ini, terbukti bahwa yang jadi kekhawatiran sering tidak kejadian. Dan memang, hasil penelitian menunjukkan fakta ini.

Sekitar 85% hal yang membuat kita khawatir, ternyata tidak jadi kenyataan.

Sisa 15%-nya bagaimana?

Menurut Robert Leahy, Ph.D. dari Yale University Amerika, 79% berhasil mengatasi masalah tersebut dengan lebih mudah.

Kalaupun tidak, ditemukan fakta bahwa mereka bisa mengambil pembelajaran berharga dari kejadian tersebut.

Jadi, kalau ketemu masalah yang membuat pikiran mumet dan ruwet bagaimana? Don’t worry, be happy sajalah.

 

BACA JUGA: majalah eksekutif edisi Januari 2022, klik ini

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.