EKSEKUTIF.Id -PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST” secara virtual. Karena situasi pandemi, perusahaan mengadakan rapat virtual dengan berbagai keputusan penting, termasuk keputusan komposisi dewan komisaris dan direksi.
Komisaris Independen Indosat Elisa Lumbantoruan mengatakan pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan yang diadakan pada (20/7/2020), para pemegang saham bersepakat untuk menggunakan laba untuk belanja modal perseroan.
“Dividen telah diputuskan untuk digunakan untuk menambah belanja modal atau capex [capital expenditure] perseroan,” ujarnya saat public expose Indosat.
RUPS ini di antaranya telah memutuskan:
(1) Menyetujui laporan tahunan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019
(2) Menetapkan penggunaan laba bersih Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019
(3) Menyetujui total remunerasi Dewan Komisaris Perusahaan tahun 2020
(4) Menyetujui pengangkatan Auditor Independen Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.
(5) Melaporkan penggunaan dana yang diterima dari Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan III Indosat Tahap I Tahun 2019, Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Indosat Tahap I Tahun 2019, Obligasi Berkelanjutan III Indosat Tahap II Tahun 2019 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Indosat Tahap II Tahun 2019.
(6) Menyetujui perubahan dalam komposisi dan/atau pengangkatan kembali
Selain itu juga menetapkan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.
RUPST telah menentukan komposisi Dewan Komisaris Perusahaan, sejak ditutupnya Rapat ini dan sampai ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2024 (sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan), sebagai berikut:
Sheikh Mohammed bin Abdulla Al Thani, Komisaris Utama;
George Bowring Challenor, Komisaris;
Nigel Thomas Byrne, Komisaris;
Prof. Dr. Sri Adiningsih, Komisaris;
Andrew Tor Oddvar Kvålseth, Komisaris;
Heru Pambudi, Komisaris;
Afini Boer, Komisaris;
Elisa Lumbantoruan, Komisaris Independen;
Wijayanto Samirin, Komisaris Independen; dan
Syed Maqbul Quader, Komisaris Independen.
Adapun komposisi Dewan Direksi Perusahaan akan tetap sama sejak penutupan Rapat ini sampai penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2024 (sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan):
Ahmad Abdulaziz A A Al-Neama, Direktur Utama;
Eyas Naif Saleh Assaf, Direktur;
Vikram Sinha, Direktur;
Arief Musta’in, Direktur;
Irsyad Sahroni, Direktur Independen.
“Bagi kami, Indonesia adalah pusat kekuatan ekonomi regional dengan peluang digital terbuka lebar, dan Indosat Ooredoo akan terus memainkan peran utama dalam menghubungkan dan mendigitalkan bangsa. Pada pengangkatan saya sebagai Komisaris Utama, saya merasa bangga, bertanggung jawab dan bersemangat untuk menjadi bagian dari organisasi dan akan memberikan dukungan sepenuhnya untuk mewujudkan visi Indosat Ooredoo menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia,” ujar Komisaris Utama Indosat Ooredoo Sheikh Mohammed bin Abdulla Al Thani setelah Rapat dan pengangkatannya.
Sheikh Mohammed bin Abdulla Al Thani adalah Wakil CEO Ooredoo Group dan CEO Ooredoo Qatar sejak Maret 2020. Beliau memiliki lebih dari 16 tahun pengalaman dalam komunikasi, transformasi digital, keuangan dan akuntansi, dan telah memegang berbagai posisi manajemen di Ooredoo sejak bergabung dengan perusahaan pada tahun 2009.
Baru-baru ini, ia merupakan CEO Ooredoo Kuwait dan telah berhasil memimpin perusahaan untuk mencapai tonggak penting dan meningkatkan pangsa pasarnya di pasar. Sheikh Mohammed saat ini adalah Ketua Dewan Direksi Ooredoo Algeria dan Ooredoo Myanmar. Beliau memegang gelar Magister Keuangan dan Akuntansi dari University of Cardiff, Inggris dan gelar sarjana Akuntansi dari Qatar University.
Direktur Utama Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama, mengatakan Indosat Ooredoo berkomitmen untuk terus mendukung Pemerintah dan masyarakat Indonesia karena saat semua menghadapi pandemi Covid-19, telekomuniasi sangat dibutuhkan. Ada banyak inisiatif dan sistem pendukung yang akan tyerus dipersembahkan untuk masyarakat, pelanggan, karyawan, dan pemerintah dengan meningkatkan jaringan dibutuhkan.” (ACH)