EKSEKUTIF.com — Tradisi Open House: Simbol Kehangatan dan Persaudaraan di Tengah Kebisingan Politik dan Bisnis
Di sebuah rumah yang megah di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, suasana meriah terasa semakin menggelora pada hari kedua Idul Fitri.
Rosan Perkasa Roeslani, seorang tokoh muda yang dikenal luas sebagai mantan Ketua Kadin Indonesia, telah menggelar open house, sebuah tradisi yang tidak pernah pudar dari kalendernya setiap tahunnya.
Namun, pada tahun ini, memiliki arti yang lebih mendalam setelah tahun-tahun sebelumnya terasa hampa oleh pandemi yang melanda.
Pada Kamis, tanggal 11 April 2024, rumah Rosan yang merupakan Ketua Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Gibran ramai dengan berbagai tokoh penting dari berbagai latar belakang.
Ya, tampak hadir dari politisi berpengaruh hingga pebisnis ternama, semuanya berkumpul dalam sebuah perayaan yang tidak hanya sekadar menyambut hari kemenangan, tapi juga sebagai momentum bermaafan dan silaturahmi yang tidak terputus.
Bambang Soesatyo (Ketua MPR RI), Sultan Najamudin (Wakil Ketua DPD RI), tampak dari sekian tamu yang hadir di antara beberapa duta besar negara sahabat. Tampak juga Arsjad Rasyid yang merupakan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Selain Didit Prabowo, Maruara Sirait, Ketut Suardhana dan Dani Dewa, kelihatan juga Menteri Bahlil Lahadalia adalah Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal serta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Para pebisnis muda pun menyemarakkan acara tersebut. Pengusaha-pengusaha dari berbagai skala, baik yang besar maupun UKM, turut meramaikan open house ini. Juga hadir S.S Budi Raharjo, Ketua Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) dan tokoh anak-anak Kritis.
Sembari menyantap hidangan ala hotel bintang lima, mereka saling bertukar ide, berdiskusi tentang peluang bisnis di masa depan, atau sekadar menyampaikan ucapan selamat kepada tuan rumah.
Rosan dan istrinya, bersama-sama, menyambut tamu-tamu mereka dengan hangat. Tidak terlihat kesibukan atau kelelahan di wajah mereka, meskipun sudah berjam-jam menerima tamu.
Mantan Dubes Indonesia untuk AS ini yang juga Wakil Menteri BUMN ini memang dikenal humble, membuka pintu rumah mereka, tidak hanya untuk tamu yang elit, tetapi juga untuk siapa pun yang ingin bersilaturahmi.
Waktu terus berjalan, dan suasana semakin terasa kental dengan kehangatan silaturahmi.
Dari jam 3 sore hingga menjelang magrib, rumah Rosan menjadi saksi dari pertemuan-pertemuan yang bermakna.
Sebagai momentum untuk bermaaf-maafan dan meneruskan tradisi yang telah lama terjalin, open house ini menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh banyak orang.
Tidak hanya sebagai sebuah acara rutin, tetapi open house Rosan Perkasa Roeslani menjadi simbol dari kebersamaan, kehangatan, dan perdamaian.
Di tengah hiruk-pikuknya dunia politik dan bisnis, tradisi ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga hubungan antarmanusia, serta merawat nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan.
Melalui open house seperti ini, jalinan silaturahmi pun terus terjaga, bahkan semakin diperkuat, mengingatkan kita bahwa di balik segala perbedaan, ada kesempatan untuk bersatu dan mempererat ikatan kekeluargaan.
