EKSEKUTIF.com– Kembali dipercaya pemerintah-Kementerian Sosial (Kemensos) RI untuk menyalurkan bantuan Dana Program Kartu Sembako bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19, PT Pos Indonesia (Persero) telah selesai menjalankan tugasnya di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel).
Penyaluran dana bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) telah selesai 100 persen tanpa ada sedikitpun potongan.
“PT Pos membayarkan sesuai yang diamanatkan Kemensos. Masing-masing Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima Rp 600 ribu pada tahap 1 ini dalam bentuk tunai, tanpa ada potongan sepeser pun.”
“Hukumnya haram bagi petugas memotong dana,” ujar Eksekutif Manager Kantor Pos Cabang Tangerang Selatan, Sri Pujiyati dalam rilis persnya (11/03/2022).
Disebutkan, sebanyak 17.713 KPM menjadi target penyaluran tahap pertama ini. Penyaluran program kartu sembako di Tangsel tersebut merupakan bagian dari 18,8 juta KPM di seluruh Indonesia.
Penyaluran harus selesai dalam 14 hari sejak dimulai serentak pada Minggu, 20 Februari 2022. Adapun dana yang diberikan kepada KPM, sebanyak Rp 600 ribu untuk tiga bulan sekaligus, dengan rincian yaitu Januari, Februari, dan Maret (per bulan Rp200 ribu).
“Penyaluran dilakukan mulai dari 22 Februari 2022, berjalan lancar. Target sehari disalurkan kepada 1.000-2.000 KPM. Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada kendala,” katanya.
Sri Pujiyati menekankan agar KPM memanfaatkan dana bansos untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. “Jangan dipakai untuk membeli minuman keras, rokok, dan obat terlarang,” imbaunya.
Tiga Metode
Dalam penyaluran dana program kartu sembako, Pos Indonesia menerapkan tiga metode, yaitu diambil di Kantor Pos, dibagikan melalui komunitas, dan diantar langsung ke rumah KPM.
Tri Haryadi, juru bayar Kantor Pos Tangerang Selatan menuturkan, dalam penyaluran ini lpihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan apparat.
Mengingat masih dalam kondisi pandemi, dalam proses penyaluran juga selalu dilakukan protokol kesehatan (prokes) secara ketat untuk menghindari adanya penularan virus.
“Kadang ada KPM ada yang tidak menaati prokes, terutama orang yang lanjut usia. Kami selalu mengingatkan agar taat prokes. Jika KPM lansia mengambil dana di Kantor Pos biasanya kami prioritaskan, didahulukan,” kata Tri.
Sementara itu, KPM yang menerima dana bantuan Program Kartu Sembako sangat senang dan bersyukur. Salah satunya, Novita Sari. Ibu rumah tangga dengan tiga anak ini, mengaku sebelumnya belum pernah menerima bantuan. Ketika diinformasikan oleh pengurus RT bahwa dirinya berhak mendapat bansos, Novita tak henti bersyukur.
“Saya dapat bantuan Rp 600 ribu untuk 3 bulan. Uanganya akan saya pakai untuk beli sembako dan memenuhi kebutuhan sehari-hari di warung terdekat. Alhamdulillah dapat bantuan, bisa membantu perekonomian. Terima kasih Kemensos dan Pos Indonesia, saya sudah dapat bantuan,” kata Novita.
KPM lainnya, Santi, juga tak kalah bahagia. Uang Rp600 ribu tersebut akan digunakan berbelanja sesuai kebutuhan.
“Sebelumnya, saya sudah pernah dapat bantuan berupa sembako beras, sayuran, buah, telur. Kalau bansos tunai, saya lebih senang karena bisa belanja sesuai kebutuhan, belinya di warung tetangga. Harapan saya semoga bantuan terus ada karena kita sangat membutuhkan,” ucap Santi.
Penyaluran dana program kartu sembako ini memang tak hanya menyasar KPM. Diharapkan penerima bantuan membelanjakannya di warung terdekat dengan tujuan agar turut membantu perekonomian masyarakat.
“Mudah-mudahan penerima bantuan banyak yang belanja ke warung saya. Saya senang kalau mereka belanja ke sini karena omzet saya jadi bertambah,” tutur Yanto, pemilik warung sembako di Pondok Ranji, Tangsel.
Dorong Pemulihan Ekonomi
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, menyatakan mendukung adanya bantuan Program Kartu Sembako ini.
“Kami sangat mendukung dan siap memfasilitasi terutama dalam memverifikasi data, yaitu bagaimana masyarakat penerima jaring pengaman sosial tepat sasaran. Sejauh ini penyaluran oleh PT Pos lancar, tepat dan cepat sesuai waktu yang ditentukan,” ucap Pilar Saga.
Terkait data penerima, Pilar mengatakan bekerja sama dengan Dinas Sosial dan Disdukcapil untuk selalu memperbarui data. “Kami selalu memberikan data kepada Kemensos. Alhamdulillah, sejauh ini kerja sama baik, tidak ada kesalahan data,” kata dia.
Lebih lanjut Pilar menyebutkan bantuan dana dari pemerintah sangat membantu meringankan beban kehidupan masyarakat pada masa pandemi ini, termasuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Saat ini katanya terdapat 90 ribu UMKM yang terdata di Tangsel. Dalam hal ini, pihaknya juga terus mendorong agar mereka mendapatkan bantuan. Termasuk mengajukan kerja sama dengan sejumlah perbankan.
“Kita juga ada gedung untuk pelaku UMKM yang siap beroperasi tahun ini,” ucapnya.
#ACH
BACA JUGA: majalah Eksekutif edisi Maret 2022, klik ini