Red Hat, Inc, penyedia solusi open source terdepan di dunia hari ini mengumumkan Red Hat Advanced Cluster Management for Kubernetes 2.3, versi terbaru dari penawaran manajemen Kubernetes kelas enterprise.
Dirancang untuk memberikan fleksibilitas lebih besar demi mengelola dan meningkatkan lingkungan hybrid dan multicloud dengan cara terpadu dan terotomatisasi, tim IT kini bisa mengakselerasi manajemen, fitur keamanan dan otomatisasi hybrid cloud mereka dengan integrasi antara Red Hat Ansible Automation Platform dan Red Hat Advanced Cluster Management untuk lingkungan hybrid cloud-ready yang lebih modern.
Dave Lindquist, general manager dan vice president, Software Engineering, Advanced Kubernetes Management, Red Hat mengatakan,
“Aplikasi dan layanan cloud-native tidak bisa benar-benar berdiri sendiri. Kami harus menemukan organisasi di mana mereka berada untuk menjembatani kesenjangan antara infrastruktur TI tradisional dan pengembangan cloud-native. Dengan demikian, tim IT bisa fokus pada inovasi daripada berusaha untuk menjadikan teknologi yang berbeda bekerja bersama.”
“Red Hat secara unik diposisikan untuk membawa semua kemampuan ini bersama melalui pendekatan berbasis GitOps, membantu mengakselerasi dan meningkatkan modernisasi. Kini pelanggan bisa mengotomatisasi full stack, mulai dari awal hingga akhir, dari klaster hingga ke kebijakan dan tata kelola, dan penggelaran aplikasi sehingga membantu mengeliminasi silos dan dilanjutkan dengan strategi hybrid cloud di organisasi,” ungkap Dave, baru-baru ini.
Mendorong otomatisasi di lingkungan tradisional dan hybrid cloud
Karena teknologi cloud diadopsi bersama dengan infrastruktur tradisional, banyak organisasi ingin mengintegrasi jaringan, penyimpanan dan sistem keamanan untuk meminimalisir kerumitan manajemen yang semakin besar dan bersifat permanen dengan alat, alur kerja dan strategi terpisah untuk tim IT. Integrasi Red Hat Ansible Automation Platform dan Red Hat Advanced Cluster Management didesain untuk mengakselerasi otomatisasi dan kohesi antara klaster cloud-native, mesin virtual dan infrastruktur tradisional dengan alat dan koordinasi yang efisien.
Saat containerized environments harus terhubungkan dengan lingkungan IT tradisional, Red Hat Advanced Cluster Management secara otomatis bisa memicu Ansible Playbooks sebelum atau setelah aksi siklus hidup kunci seperti aplikasi dan penciptaan klaster, sehingga memudahkan untuk mengotomatisasi tugas-tugas seperti konfigurasi jaringan, menghubungkan aplikasi ke database, membangun penyeimbang beban dan firewalls dan memperbarui sistem tiket IT service management (ITSM).
Dengan Resource Operator for Red Hat Advanced Cluster Management yang dikembangkan dengan fondasi berbasis Kubernetes Operator Red Hat OpenShift untuk merangkum ilmu operasional yang rumit menjadi kode, Advanced Cluster Management dapat memerintahkan Ansible Automation Platform untuk menjalankan tugas secara lebih efisien di luar klaster Kubernetes. Hasilnya adalah alur kerja tunggal terotomatisasi bagi pelanggan untuk mengoperasikan lingkungan Red Hat OpenShift bersama dengan sistem IT tradisional.
Saat Ansible Automation Platform berkembang mencapai 7 juta node Ansible dan menambah kemampuan dengan Red Hat Insights for Ansible Automation Platform, demikian juga potensi untuk memperluas kekuatan otomatisasi ke lebih banyak wilayah bisnis. Ini membantu organisasi untuk lebih baik lagi dalam bersiap menghadapi dunia hybrid cloud terbuka, di mana layanan public cloud, infrastruktur private cloud dan jejak IT tradisional bersatu untuk memenuhi target bisnis yang berevolusi.
Manajemen fleksibel infrastruktur cloud-native dan tradisional dengan lebih sedikit kompleksitas
Sebagai platform Kubernetes kelas enterprise terdepan dalam industri, Red Hat OpenShift adalah komponen penting untuk membangun hybrid cloud yang lebih lincah. Red Hat Advanced Cluster Management memungkinkan organisasi untuk memanfaatkan secara maksimal penggelaran ini dengan memperluas dan meningkatkan klaster Red Hat OpenShift, dengan penambahan kemampuan manajemen generasi selanjutnya seperti penyediaan klaster terkelola, on-premise, bare metal atau di public cloud, terlepas dari campuran lingkungan IT.
Untuk organisasi yang ingin mengurangi kerumitan manajemen sekaligus tetap mendapatkan keuntungan dari Kubernetes enterprise, Red Hat Advanced Cluster Management 2.3 menyertakan dukungan tambahan untuk mengimpor klaster Kubernetes terkelola untuk Red Hat OpenShift on AWS (ROSA), dan klaster OpenShift di sistem IBM Power. Ini dibangun di klaster Kubernetes terkelola dengan dukungan untuk Red Hat OpenShift on IBM Cloud (ROKS), Microsoft Azure Red Hat OpenShift (ARO), Red Hat OpenShift Dedicated (OSD) dan IBM Z. Ini juga mendukung penyediaan klaster Red Hat OpenShift on-premise pada Red Hat OpenStack langsung dari Red Hat Advanced Cluster Management.
Pelanggan juga bisa mengelola klaster dengan lebih efektif dengan menemukan dan mengimpor klaster dari cloud.redhat.com, yang membantu mengelola fitur lebih canggih, dan meringankan tugas manual mengimpor klaster secara individual. Dengan hibernasi klaster, pelanggan juga bisa menjadwalkan klaster yang tidak digunakan menjadi mode hibernasi untuk menghemat sumber daya dan mengelola biaya cloud dengan lebih baik.
Dengan integrasi Red Hat Insights for Red Hat OpenShift, tim juga bisa mendapatkan kecerdasan yang dapat ditindaklanjuti pada kesehatan klaster mereka untuk armada yang dikelola Red Hat Advanced Cluster Management dan mengambil tindakan proaktif dan remediasi berdasarkan analitik yang disediakan dari telemetri berbasis Red Hat OpenShift dan keahlian Red Hat.
Membangun komitmen Red Hat untuk inovasi open source
Melanjutkan dukungan dan kolaborasi di dunia open source selama lebih dari dua dekade, Red Hat Advanced Cluster Management adalah open solution sepenuhnya dan membangun inovasi terbaru proyek open source, termasuk Argo CD, Open Policy Agent dan Submariner.
- OpenShift GitOps memperluas kemampuan Argo CD untuk visibilitas terintegrasi, membantu pelanggan membuat keputusan berdasarkan informasi dalam skala besar. OpenShift GitOps bekerja bersama dengan kebijakan Red Hat Advanced Cluster Management untuk mendorong kepatuhan dan konfigurasi dalam skala besar untuk penyelerasan CI/CD yang lebih ketat, menambah kemampuan untuk melakukan troubleshoot aplikasi dalam tampilan topologi yang digunakan Argo CD.
- Tersedia dalam pratinjau teknologi, integrasi dengan Submariner memberikan kemampuan jaringan multi-cluster canggih untuk mengurangi kompleksitas dari penggelaran komponen aplikasi dan persyaratan jaringan di berbagai klaster.
- Dukungan produksi yang lebih luas untuk Open Policy Agent/gatekeeper, dengan 20-30 OPA/gatekeeper policies baru yang didesain untuk meningkatkan kepatuhan dan manajemen konfigurasi untuk pelanggan.
Dukungan untuk inovasi open source ini memungkinkan tim operasional IT untuk dengan lebih baik menjaga kepatuhan dan konfigurasi dalam standar peraturan, dilanjutkan dengan penegakan kebijakan yang lebih besar untuk membantu mencegah pelanggaran. Tim IT bisa mengembangkan kebijakan yang disesuaikan dan alur kerja manajemen yang memenuhi kebutuhan spesifik mereka, semua dalam lingkungan dengan dukungan Red Hat Advanced Cluster Management.