EKSEKUTIF.com — Kebiasaan adalah Karakter Kedua
Aristoteles, seorang filsuf besar, menekankan bahwa tindakan yang kita lakukan secara berulang akan membentuk siapa diri kita.
Konsep ini menunjukkan bahwa kebiasaan bukan hanya sekadar rutinitas sehari-hari, tetapi juga merupakan fondasi dari karakter dan identitas seseorang.
Dalam pandangannya, karakter bukanlah sesuatu yang semata-mata diwariskan atau ditentukan oleh sifat alami kita, melainkan hasil dari kebiasaan yang kita lakukan terus-menerus.
Kebiasaan Membentuk Karakter
Menurut Aristoteles, kita dapat mengembangkan karakter yang baik melalui kebiasaan-kebiasaan positif.
Misalnya, jika kita terbiasa bersikap jujur, disiplin, dan memiliki integritas, nilai-nilai ini akan tertanam dalam diri kita.
Sebaliknya, jika kita terjebak dalam kebiasaan negatif, seperti berbohong atau mengabaikan tanggung jawab, hal tersebut juga akan membentuk karakter kita dengan cara yang tidak diinginkan.
Pikirkan tentang sebatang pohon muda. Pada awalnya, pohon itu memiliki kebebasan untuk tumbuh ke segala arah. Namun, jika kita terus mengarahkan pertumbuhannya ke satu arah, cabang-cabangnya akan terbiasa tumbuh ke arah tersebut.
Begitu pula dengan manusia—kebiasaan kita berfungsi sebagai arah yang kita pilih. Semakin sering kita melakukan suatu tindakan, semakin kuat kebiasaan itu membentuk diri kita, hingga pada akhirnya menjadi bagian permanen dari kepribadian kita.
Membangun Karakter yang Kuat
Aristoteles mengingatkan kita bahwa jika kita ingin menjadi individu yang kuat, bijaksana, dan bermoral, kita harus memulai dengan kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan baik mungkin tidak langsung menunjukkan hasil yang signifikan, tetapi dengan konsistensi, kita akan secara perlahan membangun karakter yang lebih baik.
Proses ini mirip dengan pembangunan sebuah bangunan kokoh—tidak ada yang dibangun dalam sehari; karakter yang baik juga terbentuk dari akumulasi kebiasaan baik yang dilakukan setiap hari.
Penting untuk menyadari bahwa kebiasaan bukanlah rutinitas biasa, tetapi jalan menuju penciptaan karakter kita.
Dengan memilih kebiasaan yang baik, kita sedang membentuk diri kita menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri. Kebiasaan yang kita pilih hari ini akan menentukan bagaimana kita berperilaku di masa depan dan siapa kita sebenarnya.
Kebiasaan memiliki kekuatan yang besar dalam membentuk karakter kita. Aristoteles mengajarkan bahwa kita memiliki kekuatan untuk memilih kebiasaan yang akan membentuk diri kita.
Oleh karena itu, mari kita pilih kebiasaan-kebiasaan positif yang akan mengarah pada pengembangan karakter yang baik.
Dengan demikian, kita tidak hanya membentuk diri kita menjadi individu yang lebih baik, tetapi juga memberikan dampak positif bagi orang-orang di sekitar kita.
Seperti pepatah yang mengatakan, “Sikap kita hari ini akan menentukan masa depan kita.”