EKSEKUTIF.com- JD.ID, platform e-commerce terdepan di Indonesia, terus berkomitmen untuk memberikan dukungan bagi peningkatan ekonomi masyarakat dan pelaku UMKM di berbagai daerah. Kali ini, bersinergi dengan pemerintah membantu merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan menampilkan produk UMKM Semarang dari para penyandang disabilitas di “Pasar UMKM Thematic” Nasional, di obyek wisata Sam Poo Koong Semarang, 20-21 Desember 2021.
Marketing Manager Central Java & DIY JD.ID, Adi Setiya Nugroho mengatakan, salah satu upaya untuk membangkitkan gairah ekonomi masyarakat yakni dengan memotivasi, mempersiapkan (melatih), dan membantu para pelaku UMKM sebagai salah satu aktor penggerak ekonomi. Terkhusus UMKM milik komunitas penyandang disabilitas, yang selama ini belum mendapatkan porsi atensi dan kesempatan yang cukup dalam usaha pertumbuhan ekonomi bangsa.
“Sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi, JD.ID juga terus berupaya mendekatkan diri ke Masyarakat Semarang dengan memperkenalkan platform E Commerce dengan penyediaan barang – barang berkualitas (Dijaminori) serta memberikan fasilitas gratis ongkir serta pengiriman cepat untuk membantu masyarakat Semarang dengan lebih ekonomis,” ujarnya dilansir dalam rilis pers (20/12/2021).
Lebih lanjut dikatakan, di tengah situasi pandemi dan melihat salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM adalah mendorong mereka untuk bisa ikut merambah pasar digital atau go digital atau ‘digitalisasi’. Apalagi sejak pandemi Covid-19 hingga saat ini, kegiatan jual beli tidak terbatas pada aktivitas tatap muka antara pedagang dan pembeli, namun semakin luas dan bisa dilakukan secara digital-daring.“Dengan memiliki keterampilan dalam pemanfaatan perangkat komputer atau telepon genggam yang dilengkapi dengan fasilitas internet, seorang pedagang sudah bisa memasarkan produk-nya,” papar Adi.
Namun, disayangkan karena pada realitanya, keterampilan digital ini tidak dimiliki oleh sebagian besar UMKM dan UMKM Disabilitas. Meski kondisi pasar sudah semakin matang akan digitalisasi, transaksi secara digital-daring ini tidak dapat bertumbuh secara optimal, karena terkendala masalah sumber daya manusia dengan literasi digital yang masih rendah.
Lima Kota
Selama semester I tahun 2021 tepatnya mulai April hingga Juni 2021, JD.ID telah menggelar rangkaian kegiatan lokakarya (workshop) bertemakan “Pemberdayaan Komunitas Disabilitas di Era Pandemi, Melalui Pemanfaatan Platform Digital”, di 5 kota yakni Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, dan Denpasar. Pesertanya adalah penyandang disabilitas yang ada di masing-masing kota.
Kegiatan tersebut sejalan dengan instruksi dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan kepada para pelaku industri untuk memberikan akses dukungan kepada para pelaku UMKM Penyandang Disabilitas. “Kami memberikan dukungan akses bagi para penyandang disabilitas dalam pemanfaatan teknologi digital, yang diikuti dengan pengenalan, pelatihan, dan pendampingan usaha atas aplikasi social-commerce afiliasi resmi JD.ID, bernama ‘JD Fans’,” tambah Adi.
Dalam upaya memperkenalkan produk UMKM dan UMKM Disabilitas secara offline, JD.ID berkolaborasi dengan Gerakan Masyarakat Terintegrasi Koperasi & Usaha Mikro (Gerai Kopimi), menggelar pameran UMKM bertemakan “Pasar UMKM Thematic JD.ID Bersama Gerai Kopini”, di obyek wisata Sam Poo Koong Semarang, 20-21 Desember 2021.
Tujuan pameran ini, ungkap Adi, selain mengangkat potensi UMKM dan UMKM Disabilitas yang ada di Kota Semarang juga untuk membangun branding JD.ID lebih dekat lagi kepada masyarakat Kota Semarang. Masyarakat Kota Semarang akan semakin mengetahui bahwa JD.ID menyediakan banyak kanal untuk para pelaku bisnis belajar memulai usaha atau sekedar ingin dapat penghasilan tambahan, tanpa perlu kumpul modal, dengan memanfaatkan JD Fans.
“Jika bergabung dengan JD Fans, para promoter berkesempatan untuk mendapatkan komisi hingga 80 persen, diskon khusus dan voucher menarik, serta dibebaskan untuk mempromosikan barang, sesuai dengan cara dan kreativitas masing-masing.
Tersedia pula J-Express (JX), perusahaan penyedia solusi logistik bagi para seller (penjual) & klien korporasi, serta penyedia jasa logistik bagi perusahaan retail e-commerce, JD.ID. Kehadiran JX ini bisa membantu kebutuhan masyarakat Kota Semarang dengan lebih ekonomis,” ujarnya.
Dalam pameran tersebut, JD.ID melibatkan 24 Komunitas Disabilitas di Kota Semarang. Keterlibatan UMKM Disabilitas dalam pameran tersebut sekaligus bentuk pembuktian bahwa kaum disabilitas juga mampu berkiprah di bidang ekonomi melalui produk-produk UMKM yang berkualitas, seperti Produk Olahan Pangan, Bandeng, Lunpia, Tas, Batik, Craft, dll. Adi optimis produk yang dipamerkan kelima UMKM Disabilitas mampu menarik perhatian pengunjung pameran. Total peserta pameran lebih dari 150 UMKM yang terbagi menjadi 10 cluster UMKM yakni Cluster Olahan Pangan, Cluster Bandeng, Cluster Lumpia, Cluster Batik, Cluster Tas, Cluster Jamu, Cluster Handycratf, Cluster Rajut, Cluster Sulam Pita Serta Koperasi.
“Di pameran ini, produk-produk mereka dikenalkan ke publik, yang nantinya juga bisa diperoleh di platform JD.ID. Seluruh kegiatan pameran dilaksanakan dengan protokol kesehatan dengan pengawasan Satgas COVID-19 Kota Semarang,” tutup Adi.
Dalam pameran tersebut, juga dilaksanakan penandatangan kerjasama antara Forum Gerai Kopimi dengan JD.ID. Kolobarasi ini dinilai sangat penting bagi kedua belah pihak, untuk bersama-sama mengangkat potensi UMKM dengan memanfaatkan platform digital.
Keberadaan UMKM Disabilitas dilibatkan dalam pameran, mendapat apresiasi dari Staf Khusus Presiden RI Bidang Sosial, AngkieYudistia. “Kami mengapresiasi kepedulian Wali Kota Semarang untuk member ruang publik sebagai bentuk pemberdayaan berkelanjutan bagi penyandang disabilitas. Nantinya, produk UMKM disabilitas akan kami kurasi dan mentoring,”kata Angkie, yang ikut membuka resmi pameran UMKM Semarang “Pasar UMKM Thematic” bersama Wali Kota Semarang, H. Dr.Hendrar Prihadi, S.E., M.M. Pameran juga dihadiri Kadin Koperasi dan UMKM Kota Semarang, dan Ketua Forum Gerai Kopimi Kota Semarang, Endang Retnawati SE. (ACH)