EKSEKUTIF.com — Hari ini, Ismeth Wibowo, Senior Advisor PT Sinyu Investasi Group, dan Ahmad Balya, Managing Partner dari Law Firm Balya Humaidi & Partners, hadir sebagai peserta dalam Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 yang digelar di The Mulia Hotel Bali.
Forum ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Forum Indonesia-Afrika 2024 yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 3 September 2024.
Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Duta Besar RI Harare, Dewa Made Yuniarta Sastrawan, serta Menhan dan Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto. Hadir pula Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subianto, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Tidak ketinggalan, Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Pangdam Udayana Mayjen Zamroni, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, serta Direktur Utama Pindad Abraham Mose, juga tampak hadir dalam acara tersebut.
Presiden Joko Widodo secara resmi membuka sesi Joint Leaders Forum dalam acara High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF). Dalam pidato pembukaannya, Presiden Jokowi menyatakan, “Yang Mulia, dengan ini saya nyatakan sesi Joint Leaders Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multi-Pihak dan Forum Indonesia-Afrika ke-2 dibuka.”
Pidato tersebut menandai dimulainya diskusi dan kolaborasi antara Indonesia dan negara-negara Afrika yang hadir dalam forum ini.
Forum ini mengusung tema “Bandung Spirit for Africa’s Agenda 2063,” yang terinspirasi dari semangat Konferensi Asia-Afrika (KAA) dalam memperkuat kerja sama global, khususnya dalam menghadapi tantangan-tantangan dunia seperti transformasi ekonomi, energi, ketahanan pangan, kesehatan, dan perubahan iklim.
Selain Presiden Jokowi, forum ini juga menghadirkan berbagai tokoh penting lainnya seperti Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid, dan Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury, yang menyampaikan pidato kunci mereka.
Forum ini menarik perhatian tidak hanya dari kepala negara-negara Afrika, tetapi juga dari ratusan peserta yang terdiri dari pemerintah, swasta, dan akademisi, yang terlibat dalam berbagai diskusi panel, pameran, dan business matching.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyoroti tiga isu utama dalam kerja sama Indonesia dengan negara-negara Afrika, khususnya Zimbabwe, yaitu pentingnya memperkuat kerja sama ekonomi melalui perjanjian perdagangan preferensial, solidaritas internasional dalam menghadapi tantangan global seperti perlambatan ekonomi, inflasi, pengangguran, dan ketegangan geopolitik yang terus berlanjut.
Forum Indonesia-Afrika ke-2 ini diharapkan dapat menjadi katalis bagi penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan negara-negara Afrika, serta mendorong akselerasi pencapaian Agenda 2063 Afrika melalui kemitraan yang lebih erat dan sinergi yang lebih kuat.