EKSEKUTIF.com — Maret 2023 adalah bulan istimewa bagi PT Greenfields Dairy Indonesia (Greenfields Indonesia) yang merayakan hari ulang tahun ke-26.
Sejak awal berdiri, perusahaan 100% asli Indonesia ini selalu mengedepankan komitmen untuk #BeraniEXTRA dalam menyediakan nutrisi yang terbaik – tanpa kompromi – bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Sebagai pioneer produsen dan manufaktur produk fresh milk pasteurisasi dalam kemasan di Indonesia, Greenfields Indonesia merupakan satu-satunya integrated dairy business yang berinvestasi secara utuh dengan membangun peternakan dan pabrik modern berskala internasional, disertai sistem distribusi langsung guna menjamin kualitas dan kesegaran produk-produknya.
Eksistensi dan kontribusi Greenfields Indonesia dipercaya mampu membantu mengatasi sejumlah tantangan industri susu di Indonesia, dimana salah satu yang utama adalah kesulitan untuk memenuhi permintaan konsumsi susu yang selalu meningkat dan jumlahnya jauh di atas hasil produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN). Tercatat pertumbuhan produksi SSDN pada 2022 hanya mencapai 968.980,14 ton.
Dengan visi ‘Greenfields Farming Philosophy’, Greenfields Indonesia selalu menjamin terjaganya kualitas, kuantitas dan kesegaran seluruh produk mulai dari peternakan, proses produksi hingga di tangan konsumen.
Andre Rompis, CEO Greenfields Indonesia menyampaikan, “Selama 26 tahun, Greenfields sebagai perusahaan asli Indonesia selalu go extra miles dalam memastikan hasil produksi susu sapi segar berkualitas dari dua peternakan kami mampu berkontribusi lebih besar dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, sekaligus membantu menopang ketahanan pangan nasional.”
Berdiri pada Maret 1997, Greenfields Indonesia adalah pemimpin pasar dalam kategori fresh milk dengan market share lebih dari 50% yang juga menyediakan varian produk olahan susu lain seperti yoghurt dan keju. Saat ini, Perusahaan memiliki dua peternakan dan pabrik pengolahan susu terintegrasi di dataran tinggi Malang dan Blitar, yang menjadi rumah bagi lebih dari 19.000 sapi perah jenis Holstein dan Jersey.
“Kami percaya pentingnya happy cow, karena sapi yang hidup dengan nyaman dapat menghasilkan susu segar berkualitas baik dalam jumlah banyak. Pakannya juga terpilih, berkualitas tinggi dan nilai nutrisinya sesuai kebutuhan hidup dan produksi semua sapi,” ungkap Andre , Jum’at ( 31/03/2023).
“Kami juga konsisten menerapkan best practice dairy farming management, seperti pemeliharaan kesehatan rutin hingga penerapan biosecurity yang ketat. Langkah EXTRA ini membuahkan sejumlah prestasi, di antaranya hasil produksi susu sapi segar yang rata-rata tiap tahunnya mencapai 97 ribu ton atau kurang lebih 10% dari total produksi SSDN 2022, dan sapi-sapi di kedua peternakan kami juga terhindar dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),” lanjut Andre.
Dr. Ir. Epi Taufik, S.Pt, MVPH, M.Si, IPM, Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor juga turut menanggapi, “Pertumbuhan produksi SSDN yang masih sangat lambat berimbas pada tingginya impor susu yang mencapai 80% untuk bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. “
“Oleh karena itu, sudah seharusnya industri susu dan para peternak bisa bangkit bersama-sama, terlebih pasca wabah PMK yang telah mengurangi 10% populasi sapi perah dan menyebabkan penurunan produksi susu sampai 30%,” jelas Epi Taufik.
“Di tengah kondisi ini, saya menghimbau agar para pelaku industri tidak hanya berfokus mengembangkan bisnis tetapi juga menghasilkan produk yang bisa membantu mendukung quality of life dari masyarakat, khususnya produk-produk yang berasal dari susu sapi segar karena secara ilmiah lebih unggul dari segi nutrisi,” tambahnya.
Lebih lanjut Dr. Epi menyampaikan bahwa dalam beroperasi, perusahaan harus memerhatikan seluruh proses mulai dari hulu ke hilir, mulai dari animal welfare (kesejahteraan hewan), traceability, kualitas produk, hingga dampak berkelanjutan yang dihasilkan untuk lingkungan sekitarnya.
Greenfields juga memiliki komitmen ekstra memajukan perekonomian lokal guna mendukung ketahanan pangan nasional dari ketersediaan susu melalui program Kemitraan Sapi Perah Greenfields (KSG) sejak 2007 untuk memacu geliat para peternak sapi perah lokal di sekitar kedua area peternakan.
Selama 15 tahun, Greenfields telah memberikan dukungan untuk kemajuan peternakan sapi perah lokal melalui penyediaan bantuan manajemen, pakan, kesehatan hewan – termasuk ketika wabah PMK merebak, reproduksi dan pemberian fasilitas kredit dan penyediaan dara bunting untuk peternak lokal.
“Perjalanan kami untuk terus #BeraniEXTRA demi negeri tercinta masih panjang. Namun di bulan yang spesial bagi kami ini, izinkan kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan atas dukungan yang tidak kalah ekstra dari semua pihak, mulai dari instansi Pemerintah baik yang di pusat, provinsi Jawa Timur maupun Kabupaten Malang dan Blitar, mitra bisnis hingga akademisi. Semoga kita semua dapat terus berkolaborasi untuk memperkuat bangsa dengan membantu masyarakat mengonsumsi nutrisi yang terbaik bagi mereka,” tutup Andre.