Berjip Keliling Malang Jolali Kampung Kajoetangan

Deretan Jip Majito di depan Hotel Atria Malang

EKSEKUTIF.com — Berjip Keliling Malang Jolali Kampung Kajoetangan

Dari Atria Hotel Malang tempat rombongan wartawan HAM bermalam, selain berada di area pusat pemerintahan Malang, venueitu pun dekat dengan beberapa destinasi ikonik yang sedang “hits” saat ini.

Ibnu Darmawan, General Manager Atria Hotel Malang, menyampaikan, selain memiliki pangsa pasar terbesar Meeting Incentive Convention Exhibition (MICE) di Malang, Atria Hotel Malang pun menjadi tujuan menginap favorit para traveler.

GM Atria Malang Ibnu Darmawan dan Ketua HAM Arief Soeharto

“Dari hari Senin – Jumat kami dapat tamu dari dinas-dinas dan corporate untuk meeting, dan lainnya. Sabtu dan Minggu kami dapat tamu wisatawan yang mau berlibur ke destinasi wisata di sekitar Malang,” ujar Ibnu.

Untuk memenuhi kebutuhan para solo traveler (pelancong individual), keluarga, dan grup yang hendak berwisata, Atria Hotel Malang menggandeng beberapa stakeholders vendor, salah satunya adalah Malang Jip Tour (Majito).

“Di Malang Timur, kalian dapat menikmati pemandangan yang bagus ada gunung Bromo, sawah dan sungai. Kemudian Malang Raya biasa kea rah Batu dan sekitarnya. Sekarang dari sini bisa kea rah Tumpang dan Bromo,” lanjutnya.

Eksplore Kota Malang dengan Majito

Malang Jip Tour (Majito) memfasilitasi para wisatawan atau tamu hotel yang datang lebih awal sebelum jam checkin. Termasuk tamu dari Atria Hotel Malang.

Alaps, Koordinator Majito menyampaikan, hadirnya Majito terinspirasi dari Malang City Tour (Macito) yang menggunakan kendaraan bus dan didukung oleh Pemerintah Kota Malang.

Baliho Anas Menyambut tamu di Malang

Majito hadir dua tahun sebelum pandemi, menawarkan destinasi di antaranya city tour dengan rute; spot heritage Kota Malang yang nilai sejarah dan budaya-nya yang masih terjaga.

Adapun rute perjalanan ke Jalan Ijen, yang menjadi kawasan rumah pejabat di masa lalu, kemudian lanjut ke tugu pahlawan, ke alun-alun, dan ke kawasan desa wisata heritage Kajoetangan. Lokasi ini adalah salah satu kampung yang masih terjaga bangunan tuanya.

Sebelum wisatawan yang tergabung dalam program Majito kembali ke hotel, diajak menikmati kuliner ke Toko Oen. Salah satu ikon kuliner legenda di Kota Malang yang menawarkan lembut dan legitnya es krim.

Untuk paket tournya, ada Majito biasa, hanya keliling kota menggunakan mobil Jip dengan durasi sekitar 1,5 jam dengan harga per orang Rp150 ribu. Majito Heritage Kajoetangan, durasi sekitar 3 jam, harganya Rp195 ribu per orang.

“Minimal pemesanan sebanyak lima orang. Kalau satu keluarga jumlahnya tiga orang, bayarnya tetap dihitung lima orang, jadi satu paket. Kami sediakan unit hardtop dan land cruiser dengan kapasitas penumpang, ada yang lima dan sembilang orang,” pungkas Alaps.

Kampoeng Kajoetangan di Pusat Malang

Tahun ini, Kampoeng Heritage Kajoetangan masuk dalam ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia) salah satu program unggulan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Lokasinya berada di Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Kampoeng Heritage Kajoetangan merupakan kampong tua yang berada di jantung Kota Malang dan sudah ada sejak abad ke-13.

Epik, pemandu yang membawa rombongan Media Trip Atria ‘The Beauty of Magelang and Malang’ menyampaikan, di Kampoeng Kajoetangan masih menjaga kearifan lokal berdasarkan peninggalan leluhur. Dan dulunya kampung ini merupakan pusat perdagangan pertama di kota Malang.

“Di Kampoeng Heritage ini ada warung dan bangunan lainnya yang bisa di-scan barcode guna mengetahui informasi tentang sejarah bangunan tersebut. Kini ada sekitar 30- 40-an bangunan yang pakai barcode,” ungkap Epik.

Epik menambahkan, sisa-sisa kejayaan masa kolonial di kampung ini masih terjaga rapi dan menjadi potensi wisata yang besar dan terpendam. Misalnya dengan keberadaan bangunan-bangunan tua dan bersejarah seperti Makam Mbah Honggo, Kuburan Tandak, Langgar tua, Pasar Talun, Terowongan dan lainnya.

“Kampung ini luasnya sekitar 2.000 meter persegi dengan warga 1.500 kepala keluarga di empat RW. Di sini ada rumah sutradara Inem Pelayan Sexy, yaitu Nya’ Abbas Akup yang berdiri sejak 1920. Sekarang ditempati oleh cucunya,” tambahnya.

Epik kembali menambahkan, di kampong ini ada tiga gallery yang jualan barang vintage. Untuk mendukung tema heritage, warga pun mengumpulkan barang-barang bersejarah.

“Sementara untuk Ras di kampong ada Arab, China, bukan hanya orang Jawa saja. Jadi berbagai etnis ada di sini. Kemudian, kampung ini pun punya dolanan anak sebagai upaya melestarikan mainan tempo dulu seperti engkle, karet, lompat tali dan lainnya,” lanjutnya.

Kampoeng Heritage Kajoetangan ini dibuka sejak 2017. Dan untuk mengelilingi kawasan ini dibutuhkan waktu rata-rata dua jam. Untuk tiker masuk hanya dibanderol Rp5 ribu per orang. Jika ingin menggunakan jasa tour guide minimal 10 orang dan harganya cuma Rp50 ribu.

Yang menarik dan seru untuk ditonton, setiap tanggal 15 dalam penanggalan Jawa, atau tepat bulan purnama selalu ada event yang digerakan oleh para warga secara mandiri.

Untuk menyambangi Kampoeng Heritage Kajoetangan sangat disarankan untuk reservasi terlebih dahulu melalui website atau akun Instagram resmi mereka. “Wisatawan paling ramai saat weekend, Jum’at – Minggu. Kafe-kafe yang ada di tiap gang pun selalu penuh,” tutup Epik.

Logo Eksekutif

BACA JUGA: majalah MATRA edisi Mei 2023, klik ini

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.