Skinproof Bantu Konsumen Pilih Kosmetik Tepat Sesuai Kebutuhan

Theresia Sinandang, Head of Skinproof (depan tengah) saat memberikan paparannya tentang strategi pasar dan tren industri kosmetik. ist

EKSEKUTIF.com-Skinproof, anak perusahaan Arya Noble yang bergerak di bidang evaluasi produk kosmetik dan riset konsumen, memberikan edukasi bagi masyarakat akan pentingnya memilik produk kosmetik yang tepat, sesauai kebutuhan. Dalam memilih produk kosmetik, pertama-tama konsumen perlu mengetahui hal yang sangat mendasar, yaitu kondisi dan permasalahan kulit masing-masing.

Banyak cara dan strategi yang dilakukan oleh para produsen kosmetik untuk mendongkrak brand produk kosmetik dan menembus pasar konsumen. Selain kemasan yang menarik, juga melalui klaim produk, terkait keunggulan untuk daya saing, sekaligus sebagai strategi menembus pasar konsumen.

“Seberapa sering klaim produk memengaruhi keputusan kita untuk membeli produk kosmetik? Seberapa sering strategi marketing tertentu, seperti membantu kita memilih produk yang akan kita beli ? Seberapa sering kita tergoda akan klaim yang dapat dilakukan sebuah produk? Semua itu serba mungkin yang hal itu bisa mempengaruhi keputusan konsumen untuk kemudian memutuskan untuk membelinya. Sementara tidak jarang klaim produk itu menyesatkan konsumen. Karena itu, konsumen juga harus jeli dalam mencermati klaim produk tersebut,” ungkap Theresia Sinandang, Head of Skinproof dalam paparannya yang dirilis kepada media, di Jakarta, baru-baru ini.

Menurutnya, dalam memilih produk kosmetik yang tepat, pertama-tama konsumen perlu mengetahui hal yang sangat mendasar, yaitu kondisi dan permasalahan kulit masing-masing. Sementara, kondisi kulit setiap orang berbeda, sehingga produk yang cocok bagi seseorang mungkin tidak cocok pada kulit orang lain karena kulitnya memiliki kebutuhan yang berbeda. “Oleh sebab itu, sebelum memilih produk, penting untuk mengetahui kondisi dan kondisi kulit agar dapat mendapatkan produk yang sesuai,” jelasnya.

Selain itu, konsumen perlu berhati-hari terhadap klaim produk yang terlalu menjanjikan serta membiasakan untuk membaca label produk dengan seksama. “Dengan akses informasi yang tersedia luas saat ini, konsumen bisa mendapatkan sumber informasi yang kredibel untuk mengetahui kandungan kosmetik dan efeknya terhadap kulit dengan sangat mudah. Sehingga dengan mengetahui kandungan kosmetik dan efeknya, konsumen dapat mempertimbangkan dengan baik apakah suatu produk sesuai dengan kebutuhan kulitnya atau tidak, saat membaca label produk tersebut,” ujarnya.

Diungkapkan, dalam industri kosmetik, produk klaim merupakan salah satu strategi pemasaran yang populer dan paling sering ditemui, baik pada kemasan produk maupun melalui materi iklan pada berbagai platform media. Berbagai merek kosmetik menggunakan klaim produk sebagai narasi untuk memperkenalkan produk mereka kepada konsumen dengan menjelaskan manfaat dan hasil yang bisa didapatkan dari penggunaan produk tersebut.

Sementara itu, sesuai ketentuan klaim yang digunakan untuk memasarkan kosmetik harus jujur. Klaim pemasaran tidak boleh menghubungkan produk dengan properti atau efek yang sebenarnya tidak dimiliki produk tersebut, dan semua klaim yang dibuat harus dapat dibuktikan.

Ditambahkan, bahwa Cosmetic, Toiletry & Perfumery Association (CTPA) dan Advertising Standard Authority (ASA) mengkategorikan klaim produk kosmetik menjadi 5 kategori, yaitu:
– Performance claim, klaim yang berkaitan dengan efek suatu produk seperti “Mengurangi garis halus” atau “Melindungi kulit selama 24 jam”,
– Ingredients claim, yang menyatakan kandungan atau kombinasi dari kandungan yang memberikan khasiat tertentu pada produk, misalnya “Mengandung retinol untuk mengurangi kerutan”,
– Sensory claim, yang terkait dengan sensasi atau pengalaman sensori saat menggunakan produk, seperti “Membuat kulit terasa halus dan lembut”, atau dapat juga berupa estetika produk sensori, seperti “Roll-on applicator”,
– Combination claim, yaitu klaim gabungan dari klaim-klaim tersebut di atas,
– Comparison claim, atau klaim perbandingan untuk menggambarkan komparasi produk dengan produk lainnya agar konsumen dapat melihat perbedaan yang signifikan dari keduanya.

Dijelaskan, setelah klaim diklasifikasi dan ditentukan, perusahaan kosmetik terkait harus memberikan bukti ilmiah yang dapat divalidasi oleh sumber yang kredibel menggunakan beberapa metode pilihan, seperti sensory property analysis, consumer testing, in vivo clinical/expert assessment, instrumental test, atau in vitro/ex vitro test.

Dalam kaitan ini, Skinproof, anak perusahaan Arya Noble, yang berfokus pada riset konsumen dan pengujian produk di industri kosmetik, kecantikan, wellness, dan perawatan pribadi, telah memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam melakukan product testing dan consumer research melalui berbagai metode-metode tersebut.

Skinproof yang berdiri sejak 2017 telah melayani berbagai perusahaan kosmetik ternama dalam hal consumer insight, cosmetic claim support, sensory research hingga konsultasi dan layanan regulasi. Didukung oleh tenaga ahli di bidangnya, tenaga ahli di bidangnya, dan lebih dari 8.000 panelis di kota-kota besar di Indonesia, Skinproof terus berupaya untuk menginovasi dan memberikan solusi dalam pengembangan produk kosmetik, memberikan dukungan holistik kepada klien Skinproof, dan mengedukasi konsumen mengenai keamanan dan efektifitas produk secara netral dan independen. (ACH)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.