EKSEKUTIF.com — Pementasan Sandiwara Kebangsaan “Sang Surya Di Atas Lautan” Memperingati Milad ke-122 Muhammadiyah: Menghidupkan Semangat Perjuangan Ir. H. Djuanda untuk Generasi Muda
Dalam rangka memperingati Milad ke-122 Muhammadiyah, Lembaga Seni Budaya Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta dengan bangga mempersembahkan pementasan sandiwara kebangsaan bertajuk “Sang Surya Di Atas Lautan”, yang digelar pada Rabu, 26 November 2024, di Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.
Pagelaran ini mengangkat kisah perjalanan hidup Ir. H. Djuanda, salah satu tokoh besar dalam sejarah Muhammadiyah dan bangsa Indonesia, yang dikenal sebagai Pahlawan Nasional dan Perdana Menteri Indonesia terakhir.
Kisah Perjuangan Sang Arsitek Deklarasi Laut Indonesia
Sandiwara kebangsaan ini tidak hanya menyuguhkan cerita sejarah yang mendalam tentang perjuangan Ir. H. Djuanda, tetapi juga menjadi sarana untuk mengenang kontribusinya yang luar biasa bagi Indonesia.
Salah satu karya monumental Djuanda adalah Deklarasi Djuanda, yang pada 13 Desember 1957 mengubah batas wilayah laut Indonesia dari 12 mil menjadi 200 mil. Deklarasi ini kemudian diakui oleh PBB pada 1982, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan wilayah perairan laut terbesar di dunia.
Pagelaran ini mengisahkan perjalanan hidup Djuanda sejak awal mula pengabdiannya di dunia pendidikan Muhammadiyah pada tahun 1934, hingga langkah-langkah berani yang diambilnya dalam meraih kemerdekaan dan memperjuangkan keutuhan negara Indonesia.
Karya Djuanda dalam dunia politik dan pemerintahan, serta komitmennya pada nilai-nilai Muhammadiyah, menjadi pilar yang kokoh dalam sejarah perjuangan bangsa.
Pesan Mulia dari Keluarga Djuanda
Pementasan ini mendapat apresiasi tinggi dari Ismeth Wibowo, cucu Ir. H. Djuanda, yang menyatakan, “Saya mengapresiasi pagelaran sandiwara kebangsaan yang diprakarsai oleh Lembaga Seni Budaya PWM DKI Jakarta yang mengangkat tentang perjuangan salah seorang tokoh Muhammadiyah yang juga Pahlawan Nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya.”
Ismeth berharap bahwa acara ini dapat menginspirasi generasi muda untuk mengikuti jejak perjuangan Djuanda dalam mencerdaskan bangsa dan menjaga keutuhan negara.
Hal serupa juga disampaikan oleh anggota keluarga lainnya yang turut hadir dalam pementasan, seperti Ibu Noorwati Djuanda (putri bungsu Ir. H. Djuanda), dan berbagai cucu lainnya yang sangat mendukung upaya penggalian dan penyajian kisah perjuangan sang pahlawan.
Kehadiran mereka memberikan makna mendalam dan menambah kesan emosional bagi para penonton yang menyaksikan.
Menghargai Kepahlawanan untuk Generasi Muda
Pementasan ini juga menjadi daya tarik bagi generasi muda, dengan kehadiran ratusan pelajar dari berbagai tingkat pendidikan mulai dari SD, SMP, hingga SMA.
Para pelajar ini hadir untuk menyaksikan kisah perjuangan seorang tokoh Muhammadiyah yang sekaligus merupakan pahlawan nasional yang menorehkan sejarah besar untuk Indonesia.
Antusiasme mereka menggambarkan pentingnya memperkenalkan nilai-nilai kepahlawanan, kebangsaan, dan semangat pengabdian sejak dini.
Pagelaran yang terbagi dalam dua sesi—sesi siang yang dihadiri oleh pelajar-pelajar dari sekolah Muhammadiyah DKI Jakarta, serta sesi malam—berjalan dengan meriah dan penuh antusiasme.
Dengan narator utama, Dr. Nurlina Rahman, Wakil LSB PWM DKI Jakarta, pementasan ini mampu menghadirkan kembali semangat dan idealisme perjuangan Djuanda dalam membangun bangsa.
Proses Penggarapan yang Mendalam
Proses pembuatan sandiwara ini dilakukan dengan penuh ketelitian. Tim penggarap sandiwara melakukan silaturahmi dengan keluarga Ir. H. Djuanda pada 14 Juni 2024, yang memberikan izin dan dukungan penuh untuk mengangkat kisah perjuangan almarhum dalam bentuk drama.
Selain itu, tim juga menggali informasi lebih dalam melalui berbagai sumber sejarah, termasuk buku, film, dan video yang mengisahkan perjalanan hidup Djuanda.
Pembuatan pementasan ini memakan waktu berbulan-bulan, melibatkan riset yang mendalam dan dedikasi tinggi dari seluruh tim produksi, sehingga menghasilkan pementasan yang sangat spektakuler dan penuh makna.
Semangat Kepahlawanan yang Tak Lekang oleh Waktu
Sandiwara kebangsaan “Sang Surya Di Atas Lautan” bukan sekadar penghormatan terhadap Ir. H. Djuanda, tetapi juga menjadi sarana untuk menyalakan kembali semangat kepahlawanan, terutama bagi generasi muda yang kini berada di tengah-tengah tantangan global yang terus berubah.
Ir. H. Djuanda adalah contoh nyata dari pemimpin yang tidak hanya berjuang untuk kepentingan bangsa, tetapi juga berkorban demi kemajuan dan kedaulatan negara.
Sebagai Pahlawan Nasional dan Perdana Menteri terakhir, Djuanda menunjukkan dedikasi dan pengabdiannya tanpa pamrih. Sebagai seorang pemimpin yang tegas, beliau selalu mendahulukan kepentingan negara dan rakyat di atas segalanya, serta senantiasa berpijak pada nilai-nilai kemanusiaan yang luhur.
Menyongsong Masa Depan yang Lebih Baik
Pementasan ini menjadi lebih dari sekadar pertunjukan seni; ia adalah panggilan bagi setiap warga negara untuk mengingat dan melanjutkan perjuangan para pahlawan bangsa.
Semoga melalui karya seni ini, semangat perjuangan Ir. H. Djuanda akan terus hidup dan menginspirasi kita semua untuk memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara, serta memperkuat rasa cinta tanah air dalam setiap langkah kita.
Dengan mengangkat kisah seorang tokoh Muhammadiyah yang menjadi simbol perjuangan kebangsaan, Lembaga Seni Budaya PWM DKI Jakarta berhasil menghadirkan sebuah karya seni yang penuh makna, menggugah hati, dan tentu saja, memberi inspirasi bagi setiap penonton yang hadir.
Sang Surya Di Atas Lautan bukan hanya mengenang masa lalu, tetapi juga mempersembahkan harapan dan semangat untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
Untuk para eksekutif dan pemimpin di berbagai sektor, pementasan ini adalah pengingat pentingnya kepemimpinan visioner, dedikasi tanpa pamrih, dan kontribusi nyata dalam membangun negara.
Sebagai bagian dari masyarakat, kita semua memiliki tanggung jawab untuk terus mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan menjaga keutuhan negara yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan seperti Ir. H. Djuanda.
Sandiwara Kebangsaan Sang Surya Di Atas Lautan, Angkat Kisah Perjalanan Hidup Bapak Archipelago Ir H Djuanda – Konvergensi Majalah MATRA