EKSEKUTIF.com –Dunia usaha, industri, termasuk jasa transportasi pelayaran, kepelabuhanan, kini menghadapi tantangan baru di era digital dengan munculnya fenomena disrupsi dalam bisnis. Tren perubahan yang dipicu kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ini, juga harus disikapi Shipping Agency (pelaku usaha keagenan kapal) dengan melakukan transformasi digital dalam kegiatan usaha.
Demikian diungkapkan Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut (Ditlala) Ditjen Hubla Kementerian Perhubungan, Capt. Mugen Sartoto, saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Indonesian Shipping Agencies Association (ISAA), pada kamis (9/12/2021), di Jakarta. Dalam Rakernas yang mengusung tema “Meningkatkan Peran Keagenan Kapal Indonesia yang Profesional dan Berdaya Saing di Era Digitalisasi” ini Capt. Mugen Sartotoyang mewakili Plt. Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha juga menyatakan, dengan kemajuan TI dan transfomasi digital yang kian pesat, disrupsi pada dunia bisnis menjadi keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Bahkan, fenomena disrupsi dalam bisnis juga sudah banyak menimpa berbagai bidang usaha yang menuntut bisnis konvensional sigap menyikapinya, agar bisnis bisa terus eksis di tengah derasnya arus perubahan ini.
“Kemajuan teknologi informasi, di satu sisi menciptakan peluang bisnis baru, namun di sisi lain juga menjadi ancaman yang mendisrupsi bisnis konvensional. Fenomena ini juga bisa dialami usaha keagenan kapal. Misalnya dengan aplikasi inaportnet atau digital port, sebagian pekerjaan seperti pelayanan dokumen kapal dan barang, sudah bisa dilakukan secara online dari manapun. Sehingga pengurusan dokumen yang sebelumnya dilakukan secara konvensional oleh agen pelayaran, dengan sendirinya terdisrupsi oleh sistem online ini,” ujarnya.
Inaportnet merupakan Sistem Informasi Standar Pelayanan Kapal dan Barang melalui aplikasi digital berbasis internet yang mengkolaborasikan standar pelayanan operasional pelabuhan untuk layanan kapal dan barang di pelabuhan secara on line. Demikian juga konsep digital port yang merupakan konsep layanan terintegrasi di pelabuhan yang terintegrasi secara digital.
Karena itu, lanjutnya, perusahaan keagenan kapal yang tergabung dalam ISAA, juga harus jeli menyikapi hal ini dengan melakukan inovasi melalui transformasi digital. “Konsekuensi disrupsi, mengakibatkan sejumlah pekerjaan hilang atau terdisrupsi, namun di sisi lain juga mendororng munculnya potensi bisnis baru yang inovatif. Karena itu, jangan berkecil hati, peluang baru pasti tetap ada. Namun harus disikapi dengan inovasi dan strategi digital. Penting sekali untuk dapat meningkatkan skill SDM agar tetap eksis dan makin berdaya saing, sekaligus sebagai kesiapan dalam menghadapi era revolusi industri keempat atau Industri 4.0 saat ini,” ujarnya di depan peserta.
Rakernas ISAA tahun ini diikuti perusahaan keagenan kapal anggota asosiasi yang berasal dari DPW dan DPC. Di antaraya dari DKI Jakarta, Sumatera Utara, Gresik, Sumatera Barat, Jambi, Riau, Lampung, Batam, Tanjung Pinang, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Banten, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, NTT, Sunda Kelapa, Cilacap, Maluku, Jawa Tengah, Patimban, Jawa Timur, Kaltara, Jatim, dan Samarinda
Dalam kesempatan itu, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum DPP ISAA, Rheinhad LB Tobing mengatakan, menghadapi era digital, ISAA juga berkomitmen untuk mendukung anggota agar melakukan inisiasi berbasis digital, sekaligus untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan efisiensi dan daya saing logistik nasional.
“Terkait tuntutan digitalisasi usaha keagenan kapal, kami (ISAA) juga telah siap untuk itu,” ujarnya.
Ditambahkan, penyelenggaraan Rakernas ISAA tahun ini juga dalam rangka menyatukan visi digital serta konsolidasi pengurus dan anggota dan sekaligus mengupdate program kerja kedepan. Pihaknya juga optimistis dengan adanya UU Cipta Kerja, ISAA bisa makin berperan dalam menjalankan kiprah bisnisnya.
Ketua Umum Juswandi Kristanto Berpamitan
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum ISAA periode 2016-2022, H. Juswandi Kristanto yang telah mengundurkan diri pada Rapat Pleno DPP (ISAA) pada akhir September 2021 lalu, kembali menyatakan diri untuk pamit dari ISAA yang telah dirintisnya dari nol. Dia juga menyampaikan permohonan maaf kepada semua peserta dan pengurus pusat maupun daerah yang hadir dalam rakernas. “Saya sudah plong karena semua telah mengabulkan permohonan maaf saya. Pada kesempatan ini, saya juga ingin pamit kepada semuanya (anggota ISAA) karena saat ini, saya diamanahi sebagai Ketua Umum DPP APBMI hingga 2026 ,” katanya.
Juswandi juga berpesan kepada semua anggota ISAA agar bisa terus meneruskan perjuangan organiasi ini untuk reputasi ISAA dengan memberikan pelayanan terbaik dalam berbisnis. “Jangan ikutan melakukan hal yang menimbulkan biaya tinggi. Walaupun masih banyak tantangan, usaha keagenan harus tetap eksis dan berkembang,” ujarnya. (ACH)