Cloudera, perusahaan data hybrid, hari ini mengumumkan peluncuran Cloudera Data Platform (CDP) One, data lakehouse all-in-one yang ditawarkan berupa software as service (SaaS) yang memungkinkan analitik dan eksplorasi data science dilakukan dengan cepat dan mudah, pada jenis data apapun.
Sebagai layanan cloud yang sederhana namun powerful, hanya CDP One yang memiliki keamanan enterprise terintegrasi dan machine learning (ML) yang tidak membutuhkan staf untuk operasional cloud, keamanan, atau pengawasan guna mencapai biaya kepemilikan total atau TCO dan risiko yang lebih rendah.
Didesain untuk membuat praktisi data dan pengembang ahli menjadi lebih kompetitif, berbagai perusahaan kini bisa mendapatkan insight bisnis dengan lebih cepat sehingga dapat mendorong inovasi dan selalu unggul dalam persaingan.
Tidak seperti solusi-solusi lain yang hanya menyelesaikan sebagian masalah, atau membatasi pengguna dengan jumlah tool analitik yang terbatas, CDP One:
- Adalah penawaran data lakehouse SaaS pertama dengan komputasi cloud, penyimpanan cloud, ML, analitik streaming, dan keamanan tingkat enterprise yang terintegrasi.
- Menyediakan fungsi Zero Ops yang dapat melakukan analitik mandiri secara cepat dan mudah, untuk jenis data apa saja tanpa keahlian ops atau cloud khusus.
- Dikembangkan dengan teknologi Cloudera yang sama, yang terbukti lebih baik dalam melakukan analitik dan use case operasional oleh analis industri terkemuka, dibandingkan dengan vendor yang menawarkan produk tidak lengkap atau layanan tidak lengkap yang ditawarkan oleh sejumlah penyedia layanan cloud utama.
- Mengurangi TCO secara keseluruhan sebesar 20% hingga 35% jika memasukkan aspek pengaturan awal dan operasional ops platform, sec ops dan dukungan, dibandingkan dengan solusi cloud yang menuntut semuanya dikerjakan sendiri (DIY)
Menurut riset Ventana, hampir tiga perempat dari perusahaan terus menjalankan analitik dan beban kerja data secara on-premise. Keamanan, kurangnya keahlian dan sumber daya, serta tantangan regulasi menjadi alasan utama mengapa perusahaan tidak berencana menggunakan komputasi cloud untuk analitik dan data.
Sebagai penawaran data lakehouse all-in-one berbasis SaaS pertama, CDP One mempercepat, memudahkan dan mengurangi risiko perusahaan saat pindah ke cloud dan memindahkan beban kerjanya ke arsitektur data modern. Semua orang, mulai dari praktisi data baru, hingga pengembang berpengalaman kini bisa memanfaatkan low-code tool, streaming data analytic, dan ML untuk melakukan analisis ad-hoc yang sangat bisa disesuaikan di seluruh siklus hidup data melalui satu platform data yang tersentralisasi dan aman.
“Memberdayakan semua orang dalam bisnis Anda untuk mendapatkan insight real-time yang mereka butuhkan demi mengambil keputusan yang tepat membutuhkan pengembangan arsitektur data yang benar-benar modern di cloud,” ujar Ram Venkatesh, Chief Technology Officer Cloudera, Kamis ( 25/08/2022).
“Banyak perusahaan tidak memiliki sumber daya, waktu atau keahlian untuk mewujudkan transformasi ini. Inovasi cloud terbaru Cloudera, CDP One, telah bergabung dengan keluarga layanan data cloud CDP kami untuk sepenuhnya menciptakan diferensiasi, menghemat waktu implementasi hingga bulanan bahkan tahunan dan menyediakan keamanan data yang komprehensif,” tambah Ram.
“Kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, adalah wilayah yang heterogen, dengan berbagai segmen dan lingkungan bisnis dan kelembagaan yang berbeda. Hal ini menjadi tantangan bagi setiap perusahaan global dalam menghadapi masalah keamanan dan peraturan dalam menjalankan inisiatif transformasi digital dan membangun resiliensi bisnis. Kita juga menghadapi kekurangan tenaga kerja yang paham teknologi, sehingga sulit untuk mempekerjakan tenaga kerja dengan sumber daya yang sesuai. Menemukan cara baru dan inovatif untuk menjawab tantangan-tantangan ini adalah agenda utama kami,” ucap Erwin Sukiato, Country Manager for Indonesia, Cloudera.
“CDP One menawarkan platform data terpusat yang aman kepada perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik, termasuk di Indonesia, sehingga mereka dapat mengeliminasi data yang terpisah-pisah serta mendorong operasional dan penghematan biaya. Dengan kemampuan mendapatkan insight bisnis secara lebih cepat, perusahaan-perusahaan bisa mendapatkan informasi dengan lebih baik, ketika mereka bernavigasi di lingkungan yang berubah dengan cepat, mengatasi kekurangan tenaga kerja, dan memerangi efek buruk dari stagflasi,” jelas Erwin.
Salah satu dari perusahaan tersebut adalah CWT, perusahaan manajemen perjalanan bisnis. “Kami harus mengembangkan data lakehouse agar lebih banyak pengguna dapat menjalankan analitik dari data mereka yang kompleks dan sensitif, namun tidak memiliki keahlian yang sesuai untuk mengelolanya, atau waktu untuk mempekerjakan sumber daya tambahan,” kata Gordon Coale, Senior Director, Enterprise Architect for Data, CWT.
“CDP One adalah solusi tepat di waktu yang tepat, yang dengan cepat menyediakan global data science yang aman dan memenuhi regulasi serta kemampuan analitik mutakhir. CDP One siap menerima data dalam waktu hanya dua hari, dan dalam beberapa kasus langsung masuk fase produksi hanya dalam empat minggu. Dan kami tidak membutuhkan staf baru untuk melakukan hal ini,” jelas Gordon.
“Dengan penyebaran data di banyak sumber (internal maupun eksternal), perusahaan kesulitan menghadapi membludaknya informasi yang menghalangi mereka memanfaatkan nilai yang bisa ditawarkan oleh Big Data Analytics (BDA) dengan lebih efektif. Pada sebagian besar kasus, hanya perusahaan skala besar yang memiliki sumber daya untuk mengembangkan dan membangun model data dengan informasi yang tepat untuk meningkatkan pengambilan keputusan,” kata William Lee, Research Director, Cloud and Datacenter Research, IDC Asia/Pacific
“Solusi all-in-one data cloud seperti CDP One bisa memenuhi spektrum industri dan proses bisnis yang luas dengan zero ops data lakehouse dan katalog laporan yang tersedia secara out of the box. Solusi seperti ini akan mengatasi kesenjangan keahlian di kawasan dalam rangka memperluas pengadopsian dan jangkauan BDA, mendemokratisasi pengembangan aplikasi AI/ML di seluruh operasional data yang lebih besar, di luar komunitas data scientist dan engineering,” jelas William Lee.
Peluncuran CDP One melanjutkan hubungan baik dan strategis dengan mitra Cloudera ISV, Talend dan misi bersamanya untuk membuat pelanggan meraih kesuksesan dalam perjalanan mereka menjadi perusahaan yang digerakkan oleh data.
“Volume data besar yang tersebar di beberapa lingkungan cloud dan on-premise sangat menyulitkan banyak perusahaan untuk memastikan proses manajemen data yang berkualitas tinggi dan terkelola dengan baik,” ucap Rolf Heimes, VP Global Channel & Alliances, Talend.
“Dengan kombinasi teknologi manajemen data yang mudah digunakan dari Talend, dan layanan data dan analitik yang powerful dari Cloudera, kami memudahkan pelanggan kami menggunakan data yang sehat untuk mendorong outcome bisnis dan mengakselerasi perjalanan mereka menuju cloud,” jelasnya.