Ibas Yudhoyono di Majalah EKSEKUTIF

Edhie Baskoro Yudhoyono

Wawancara Edhie Baskoro Yudhoyono

Bekerja, Menjaga Amanah Rakyat dan Konsisten Mendukung Pembangunan Bangsa Berkeadilan Sosial

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Dr. Edhie Baskoro Yudhoyono, B.Com., M.Sc. terus bekerja cermat, secara tulus dan ikhlas untuk menjaga amanah dengan memperjuangkan aspirasi rakyat serta mengawal berbagai langkah konkret dalam mendukung terwujudnya kesejahteraan dan keadilan sosial bagi bangsa Indonesia.

MENJAGA AMANAH RAKYAT

Edhie Baskoro Yudhoyono, namanya tak asing didengar sebagai tokoh muda yang memiliki jejak panjang di dunia perpolitikan Tanah Air.

Setidaknya hampir lebih dari lima belas tahun perjalanan hidupnya mengemban amanah sebagai wakil rakyat dengan berbagai cara, karya, dan prestasi yang dilahirkannya.

Selama menjadi seorang legislator, pria yang akrab disapa Ibas ini tentu mengisi kesehariannya dengan bekerja untuk rakyat, mengawal berbagai kebijakan yang ada, memberikan pandangan, catatan kritis, dan rekomendasi disertai solusi yang disampaikan kepada Pemerintah.

“Tidak terasa ya, hampir 15 tahun ini saya jalani sebagai seorang wakil rakyat. Tentunya tiap periode ada cerita, suka duka dan dinamikanya tersendiri.”

“Tapi yang pasti, menjadi kehormatan dan tugas pokok Anggota DPR RI untuk selalu membangun dan menjalankan amanah rakyat tersebut. Mendengar aspirasi saudara-saudara kita di dapil (daerah pilihan) kemudian memperjuangkannya di Senayan,” ungkapnya.

“Ada istilah ‘Janganlah kita hanya selalu membenarkan yang kuat, tapi selalu perkuatlah kebenaran’.

Wakil rakyat itu harus objektif dan kritis dalam memperjuangkan seluruh aspirasi dan kepentingan rakyat secara tulus dan ikhlas,” imbuh Ibas.

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini dalam beberapa kesempatan juga kerap mengajak baik anggota fraksinya maupun legislator lain untuk menjadi “wakil rakyat yang peduli, merakyat dan memberi solusi”.

Yaitu wakil rakyat yang mampu menjadi telinga dan mulut bagi masyarakat.

“Telinga dalam artian kita harus mampu mendengar dan menyerap aspirasi apa yang menjadi harapan mereka. Mulut berarti harus mampu menyuarakan sekaligus memperjuangkan dengan kuat dan lantang apa yang menjadi kebutuhan rakyat,” tuturnya.

Prinsip tersebut nyatanya tak hanya menjadi prinsip belaka bagi pria kelahiran 24 November 1980 ini.

Ia buktikan dengan konsistensinya untuk selalu hadir di tengah masyarakat dalam menghadapi segala tantangan serta mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyat, khususnya di dapilnya.

Ibas mengawal berbagai program pro rakyat, mulai dari sektor pendidikan, pertanian, kesehatan, infrastruktur, UMKM,

pemuda olahraga, hingga seni, dan pariwisata daerah. Tak tanggung-tanggung, usai kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia membaik, ia pun terjun langsung untuk bertemu, ‘hadir menyapa’, dan membantu masyarakat.

“Kita harus selalu ingat, energi dan suara kita ini datangnya dari rakyat. Saya meyakini hidup ini seperti roda berputar.”

“Politik bisa berputar, pemimpin bisa berputar. Akan tetapi rakyat tidak berputar, rakyat tetaplah rakyat yang membutuhkan sosok pemimpin yang harus terus memperjuangkan isu kerakyatan, isu kesejahteraan dan keadilan sosial,” katanya.

Tak hanya konsisten turun langsung ke daerah, Ibas bersama Fraksi Partai Demokrat DPR RI juga konsisten dalam menghimpun aspirasi melalui Audiensi dan FGD bersama berbagai pihak, pakar dan atau stakeholders lain, mulai dari rekan-rekan media, aliansi buruh, tenaga medis, Bank Indonesia, hingga kepala desa.

“Wakil rakyat itu sosok yang mengemban amanah dan dipercaya oleh rakyatnya untuk menuju perubahan yang besar, membawa negara ini agar lebih baik, membawa bangsanya menjadi lebih maju.

Dengan tujuan mulia itulah sejatinya ‘wakil rakyat yang merakyat’ harus selalu berkiblat,” tegasnya.

LANGKAH WUJUDKAN PEMBANGUNAN BANGSA BERKELANJUTAN YANG INKLUSIF

Sebagai Partai yang berada di luar Pemerintahan, salah satu kehadiran Edhie Baskoro dalam mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bangsa dibuktikannya dalam mengawal berbagai program Pemerintah ‘Pro Rakyat’ yang bertujuan untuk memulihkan dan membangun bangsa pasca pandemi.

Anggota Komisi VI DPR RI ini terus mendorong penuh agar Negara benar-benar ‘hadir beri solusi’ dan lebih memperhatikan sektor kesehatan dan UMKM serta mempersiapkan seluruh aspeknya dari segi infrastruktur, SDM, hingga pemulihan ekonomi berkelanjutan.

“Seiring dengan bergesernya kondisi pandemi menjadi endemi, percepatan pemulihan ekonomi Indonesia merupakan hal yang tidak dapat dihindari.”

“Oleh karena itu, pemberdayaan UMKM sebagai salah satu tulang punggung ‘soko guru’ perekonomian Tanah Air harus dijaga dan ditingkatkan performanya,” ungkap Ibas.

“Tahun ini kita mendapatkan berkah berupa windfall yang didapat akibat naiknya harga komoditas migas dan beberapa produk unggul yang diekspor keluar negeri.”

“Hal tersebut tentu memberikan ruang gerak fiskal yang lebih besar bagi berbagai kebijakan yang memihak kepada rakyat (pro-rakyat),” jelasnya lebih lanjut.

Namun, di lain sisi Berdasarkan data terakhir yang dirilis BPS, proporsi konsumsi rumah tangga dalam PDB Indonesia di tahun 2021 adalah 54,42% dari total PDB kita.

Sehingga, menurut Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI ini salah satu langkah utama untuk mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia adalah mempertahankan daya beli masyarakat.

Keep Buying Strategy lebih khususnya produk dalam negeri merupakan kebijakan yang mutlak diterapkan.

Dengan menjaga daya beli masyarakat, pelaku usaha  dapat mengembangkan usahanya, dan masyarakat juga dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.”

“Hal ini pada gilirannya akan mempercepat pemulihan melalui percepatan roda perekonomian Nasional,” tuturnya.

Selain menjaga daya beli masyarakat, kebijakan lain yang harus menjadi perhatian bersama adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

“Saat ini masyarakat Indonesia sedang mengalami bonus demografi (penduduk), di mana penduduk usia kerja produktif lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan penduduk non-usia kerja,” jelasnya.

Oleh karena itu, menurut Ibas penerapan kebijakan yang mendorong investasi, peningkatan kapasitas SDM dan pembangunan sektor industri manufaktur.

Serta hilirisasi sangatlah dibutuhkan; demi menggeser perekonomian kita yang selama ini merupakan ekonomi berdasarkan bahan mentah, menjadi ekonomi yang mengandalkan bahan jadi atau setengah jadi.

“Kebijakan mempertahankan daya beli, meningkatkan kualitas SDM, dan mendorong investasi modal ini tentunya akan mendorong Indonesia untuk segera lepas dari Jebakan pendapatan menengah (Middle Income Trap) yang saat ini sedang mengancam perekonomian Indonesia,” jelasnya.

Selanjutnya, legislator Partai Demokrat dari Dapil Jatim VII ini pun mengaku menaruh perhatian besar pada pemberdayaan dan kemajuan UMKM Indonesia.

Dalam setiap kegiatan di dapilnya, ia tak pernah absen bertemu pelaku-pelaku UMKM untuk mendengar aspirasi, memberikan solusi, maupun menyalurkan program bantuan.

“Diperlukan satu cetak biru agar para pelaku UMKM mendapatkan perhatian besar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan bangsa.”

“Kita lihat bersama, sebagai contoh usaha kerakyatan (UMKM) di dapil saya mengalami kesulitan besar karena pandemi.”

“Aktivitas jual belinya terhambat, pembeliannya menurun, belum lagi adanya kesulitan terkait bahan baku dan distribusinya.”

“Ditambah dengan kenaikan harga-harga seperti listrik, BBM, dan bahan pokok (sembako) lainnya,” terang Edhie Baskoro.

“Demi memitigasi permasalahan tersebut, UMKM sangat membutuhkan uluran tangan dari Pemerintah agar dapat bertahan hidup dan segera pulih kembali,” sambungnya.

Menurut pria bergelar doktor ilmu bisnis manajemen bidang strategi keuangan ini, percepatan pemulihan UMKM dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas SDM pelaku usaha.

Di antaranya melalui pelatihan, penyediaan inkubator usaha, peningkatan adopsi teknologi tanpa sentuh seperti e-payment, e-marketing/selling dan pembangunan pusat bersama UMKM di wilayah strategis untuk menciptakan perluasan pasar serta meningkatkan daya saing usaha.

“Beberapa rekomendasi tersebut juga selaras dengan prinsip four-track strategies yang dulu diterapkan di masa Presiden SBY, terutama filosofi pro jobs, pro-poor, dan pro-growth atau kebijakan yang mendukung orang belum bekerja (nganggur), orang belum sejahtera (miskin), dan wiraswasta baru (UMKM).”

“Selain itu, di Parlemen saya juga terus mengawal, mendorong dan meningkatkan berbagai kebijakan Perlinsos, seperti bantuan BPUM (BLT UMKM), Bansos tepat sasaran dan juga Program KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang telah dijalankan sejak masa Presiden SBY,” paparnya.

DINAMIKA POLITIK DAN DEMOKRASI INDONESIA

Berbicara mengenai alur politik di Indonesia dan momentum Pemilu 2024 yang akan datang, menurut Dr. Edhie Baskoro saat ini Partai Demokrat fokus untuk ikhtiar dan mengikuti segala proses politik serta demokrasi yang diselenggarakan.

“Saat ini kami terus ikhtiar memaksimalkan apa yang dapat kami lakukan, serta konsisten berkelanjutan dan terus menerus berusaha dalam menggapai tujuan cita cita bersama, yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan bangsa.

Tentunya juga dibarengi dengan terus membangun komunikasi politik 360 derajat (segala arah) dengan berbagai pihak, dalam rangka menjalin kerja sama (koalisi) yang baik ke depannya,” tegas Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini.

“Yang pasti Demokrat Partai Nasionalis Religius saat ini dan ke depannya akan fokus untuk terus berada di tengah masyarakat, menjaga amanah rakyat, dan mengayominya tanpa kenal lelah.”

“Sembari terus meningkatkan kualitas diri kami (para kader), untuk terus berproses, belajar, berbenah, menjaga soliditas, dan bekerja untuk menciptakan Partai Demokrat yang semakin maju dan dicintai masyarakat,” imbuhnya.

Pada Pemilu 2009 lalu, Edhie Baskoro sendiri menoreh prestasi dengan mendapat perolehan suara tertinggi se-Indonesia yaitu 327.097 suara.

Menurutnya dengan terus bekerja keras, kerja nyata, memberikan bukti bukan hanya janji adalah kunci utamanya.

“Dengan kita terus bekerja untuk rakyat maka rakyat dengan sendirinya akan mengetahui pemimpin mana yang benar-benar berjuang, memimpin dengan hati, pikiran dan tindakan dalam menghimpun berbagai aspirasi masyarakatnya,” katanya.

Lebih lanjut menurut Ibas, bahwa suara perpolitikan demokrasi di Indonesia adalah rakyat, seperti slogan partainya ‘Harapan Rakyat, adalah Perjuangan Partai Demokrat”.

“Harapannya, Demokrat di parlemen semakin besar sehingga mampu memberikan pengaruh dalam menyuarakan kepentingan rakyat lebih kuat lagi, karena harapan rakyat adalah perjuangan Demokrat!” tegasnya.

PENDIDIKAN DAN PERAN KELUARGA

Putra bungsu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini pun dikenal sebagai sosok yang gemar menimba ilmu.

Pada Juni 2021 lalu ia resmi meraih gelar Doktor dari Institut Pertanian Bogor (IPB University).

Ibas dinyatakan lulus cum laude (dengan pujian) dari promosi Doktor Manajemen Bisnis (S3) setelah sukses melaksanakan sidang promosi Doktor dengan memaparkan disertasinya yang berjudul “Strategi Pembiayaan dan Investasi untuk Pengembangan Pariwisata Terpadu yang Berkelanjutan dan Inklusif”.

Gelar doktoral yang diraihnya tersebut tentu melalui proses yang panjang dan penuh perjuangan.

Di tengah kesibukan mengemban tugas di Parlemen dan dapil, Ibas niatkan tekad untuk berkuliah di IPB.

Perkuliahan dilalui tiap akhir pekan di Bogor (ketika masih offline), mengerjakan tugas bersama teman-teman kelas, hingga menyelesaikan disertasi dalam bimbingan para Doktor dan Profesor.

“Alhamdulillah selesai dan mendapatkan nilai IPK 4.0. Disertasi saya tentang keterpaduan, keberlanjutan dan pengembangan yang inklusif, tentunya saya aplikasikan tidak hanya di disertasi namun juga dalam berbagai macam program dan gagasan yang saya jalankan di Parlemen.”

“Harapannya konsep tersebut dapat dijalankan oleh negara demi kemajuan dan kemakmuran rakyat,” ungkapnya.

Kehidupan pribadi Ibas nyatanya tak hanya sebatas karier dan pendidikan.

Pria yang baru saja resmi menjadi ayah dari empat orang anak ini pun dikenal sebagai sosok yang mampu menjaga keharmonisan, mencurahkan kasih sayang, dan waktunya untuk keluarga.

Bagi Ibas, selain sebagai ‘rumah’ terbaik untuk kembali, keluarga juga merupakan segala-galanya.

“Keluarga bagi saya adalah segalanya. Keluarga yang menjadikan saya hingga saat ini, mereka adalah support system terbesar.”

“Sedangkan anak-anak sendiri adalah penyejuk hati dan penyemangat hidup. Dengan meluangkan waktu bermain bersama mereka, bercanda tawa membuat energi saya seperti ter-recharge kembali.”

Suami dari Siti Rubi Aliya Rajasa ini pun tak jarang mendampingi putra-putrinya ketika berkegiatan sekolah maupun menghabiskan akhir pekan bersama.

“Sesibuk apa pun, saya akan berusaha selalu menyempatkan waktu untuk istri dan anak-anak.”

“Tinggal bagaimana kita membagi waktu dengan baik dan efektif antara pekerjaan dan keluarga.”

“Karena peran orang tua dalam mendampingi anak sangat berarti dalam tumbuh kembang dan hati mereka,” pungkas Ibas yang juga dikenal sebagai family man.

BACA Majalah EKSEKUTIF edisi SEPTEMBER 2022, klik ini

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pasang Iklan? Chat Sekarang