Cisco Meluncurkan “The Plan for Possible”,  – Strategi Keberlanjutan Lingkungan Hidup Generasi Selanjutnya

 

Cisco, pemimpin global dalam solusi teknologi dan jaringan, telah mengumumkan peluncuran “The Plan for Possible”, sebuah strategi keberlanjutan lingkungan hidup yang ambisius dan komprehensif, yang bertujuan untuk membangun masa depan yang regeneratif.

Suhu pada tahun ini menjadi yang terpanas dalam sejarah. Ada kebutuhan mendesak untuk membatasi kenaikan suhu tidak lebih dari 1,5 derajat Celsius guna menghindari perubahan iklim yang membawa bencana, dan saat ini kita berada pada angka 1,1 derajat Celsius.

Dunia membutuhkan masa depan yang berkelanjutan: masa depan yang memungkinkan kita untuk menghilangkan ketergantungan pada bahan bakar fosil, mengatasi polusi yang sudah berlangsung selama satu abad, memberikan peluang ekonomi kepada masyarakat di seluruh dunia, dan menyelaraskan aktivitas kita dengan batasan fisik bumi. Kemajuan yang kita capai dalam dekade ini akan sangat penting bagi generasi mendatang.

Menyadari masalah-masalah mendesak ini, Cisco tidak hanya melakukan pendekatan “doing no harm” (tidak melakukan hal-hal yang membahayakan) dan membangun strategi holistik terhadap kelestarian lingkungan. “Plan for possible” mencakup cara perusahaan menjalankan bisnisnya, cara perusahaan berinteraksi dengan pemasok, dan cara perusahaan membantu pelanggan dan masyarakat mengurangi dampak lingkungan dan beradaptasi dengan perubahan dunia.

“Dunia ini semakin terhubung, namun kita menghadapi bentuk-bentuk diskoneksi baru: dari satu sama lain dan dari kesehatan kita, dan dari kesehatan bumi. Untungnya, teknologi dapat membantu kita memikirkan kembali model operasional dan bisnis dengan cara digital dan rendah karbon, namun juga dapat meningkatkan kesejahteraan individu dan menciptakan peluang bagi komunitas,” kata Mary de Wysocki, Chief Sustainability Officer di Cisco, Rabu ( 27/09/2023).

“Dengan teknologi Cisco, kami membantu menyediakan energi bersih yang terjangkau bagi dunia melalui digitalisasi jaringan pintar dan bangunan pintar, membangun kembali produk-produk bekas, dan kami menggunakan Internet of Things (IoT) untuk melindungi keanekaragaman hayati di dunia,” jelas Mary.

Prioritas 1: Transisi ke energi bersih

Untuk menyediakan energi terbarukan bagi dunia, jaringan listrik memerlukan infrastruktur digital yang diperbarui untuk menghubungkan beragam sumber energi bersih yang terdesentralisasi. Namun bahkan ketika dunia dialiri listrik, terdapat kebutuhan untuk secara bersamaan mengurangi jumlah energi yang digunakan oleh perekonomian yang terhubung. Sebagai bagian dari prioritas ini, Cisco telah menetapkan tujuan untuk mencapai Net Zero di seluruh rantai nilainya pada tahun 2040, yang mencakup penggunaan energi oleh pemasok dan pelanggannya.

Perusahaan mengatasi hal ini dengan inovasi efisiensi energi terdepan, menghubungkan energi bersih, dan digitalisasi jaringan listrik, serta berkolaborasi dengan pelanggan, mitra, dan pemasok untuk mempercepat transisi energi. Dengan konektivitas sebagai inti dari digitalisasi, Cisco berada dalam posisi unik untuk melengkapi bisnis dengan solusi teknologi yang membantu mereka mencapai tujuan keberlanjutan mereka.

Hal ini termasuk chip Silicon One, perangkat jaringan Cisco untuk pemrosesan AI yang mengurangi konsumsi energi sekaligus meningkatkan bandwidth, dan Universal Power Over Ethernet (PoE) untuk mengoptimalkan penggunaan energi di gedung pintar. Cisco juga membantu rantai pasokannya menetapkan target pengurangan gas rumah kaca. *

Prioritas 2: Mengembangkan bisnis menjadi sirkular 

Cisco memiliki tujuan untuk mentransformasikan bisnis guna memperpanjang masa pakai produknya dan menyediakan layanan berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan mengadopsi dan meningkatkan model bisnisnya untuk memperluas nilai produk dan mengurangi dampak lingkungan, berinvestasi dalam inkubasi teknologi agar sejalan dengan ilmu pengetahuan lingkungan dan memperjuangkan rantai nilai digital yang positif terhadap alam.

Perusahaan ini berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuannya dalam menerapkan prinsip desain sirkular ke dalam 100 persen produk dan kemasan baru pada tahun 2025. Selain itu, perusahaan juga meluncurkan beberapa program yang memungkinkan sirkularitas dalam rantai nilainya:

  • Program Cisco Takeback and Reuse, yang memungkinkan pelanggan mengembalikan hardware yang sudah habis masa pakainya, tanpa biaya.
  • Green Pay, solusi pembayaran IT sirkular, di mana hardware tak perlu dibayar di muka, menawarkan pembayaran yang dapat diprediksi selama 5 tahun, dan insentif sebesar 5 persen. Sebagai bagian dari program ini, Cisco memberikan pemulihan produk secara gratis sehingga dapat digunakan kembali atau didaur ulang.
  • Memproduksi ulang perangkat melalui Cisco Refresh untuk memberikan kehidupan baru bagi bisnis dan planet kita.

Prioritas 3: Berinvestasi di ekosistem yang kokoh 

Menyadari pentingnya ekosistem yang tangguh dan berinvestasi dalam solusi regeneratif, Cisco menetapkan prioritas ketiganya dalam memungkinkan masyarakat beradaptasi dengan realitas iklim, mengembangkan talenta untuk ekonomi regeneratif, dan menerapkan teknologi untuk melindungi dan memulihkan ekosistem.

Pada tahun 2021, Cisco Foundation memberikan investasi sebesar US$100 juta selama sepuluh tahun untuk solusi iklim yang telah mengurangi karbon di atmosfer dan membantu meregenerasi ekosistem yang telah terkuras.

Semua prioritas strategis Cisco didukung oleh tata kelola yang kuat, menanamkan keberlanjutan dalam operasinya dengan tujuan untuk menjaga keselarasan dengan kemajuan ilmu pengetahuan.

“Keberlanjutan telah menjadi prioritas utama dalam agenda pemerintah Indonesia, seiring dengan upaya mencapai target net zero emission pada 2060. Ketika organisasi-organisasi di Indonesia mempercepat perjalanan transformasi digital mereka, investasi dalam teknologi menawarkan mereka peluang untuk melakukan transisi yang bersifat digital dan berkelanjutan,” ujar Marina Kacaribu, Managing Director, Indonesia, Cisco.

“Sebagai mitra teknologi tepercaya bagi dunia usaha di Indonesia, kami berkomitmen untuk berinovasi dengan mempertimbangkan tujuan keberlanjutan pelanggan kami, dan membantu dunia usaha membuat pilihan dengan pandangan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan,” kata Marina

*Cisco menargetkan 80% pemasok komponen, manufaktur, dan logistik berdasarkan pembelanjaan memiliki target pengurangan emisi gas rumah kaca yang bersifat publik dan absolut pada tahun fiskal 2025. Kami sudah mencapai 78% pada tahun 2022.

 

Exit mobile version